Berita Industri · 6 min read

Tether (USDT) Alokasi 7,7 Triliun Rupiah untuk Mining Bitcoin

Mining Bitcoin Tether

Penerbit stablecoin USDT, Tether, mengalokasikan 500 juta USD atau setara dengan 7,7 triliun rupiah untuk operasional penambangan Bitcoin. Dilansir Bloomberg, Tether berencana menginvestasikan uang tersebut selama enam bulan ke depan. 

Usaha Tether dalam penambangan Bitcoin didukung oleh kekuatan finansialnya yang baik, menurut laporan kuartal tiganya, Tether telah mengumpulkan surplus tunai sekitar US$3,2 miliar. 

Baca juga: 5 Aplikasi Mining Bitcoin Terbaik di HP Android 2023

Surplus tersebut memungkinkan perusahaan untuk melakukan investasi besar, yang terdiri dari fasilitas kredit senilai US$610 juta yang diberikan kepada perusahaan pertambangan Bitcoin, Northern Data AG.

Sebelumnya di Mei 2023, Tether diketahui sedang membangun fasilitas penambangan di Uruguay, Paraguay, dan El Salvador, dengan kapasitas masing-masing lokasi berkisar antara 40 dan 70 megawatt. 

Paolo Ardoino, kepala eksekutif Tether yang baru, menyatakan komitmennya untuk meningkatkan pangsa mereka dari total daya komputasi untuk jaringan Bitcoin menjadi 1%. Target ini bakal menempatkan Tether menjadi salah satu dari 20 perusahaan pertambangan Bitcoin terbesar di dunia. 

Baca juga: Apa Itu USD Tether (USDT) dan Bedanya dengan USD?

Tantangan yang Harus Dihadapi Tether

Tether menghadapi tantangan signifikan dalam lanskap penambangan kripto. Dengan meningkatnya persaingan dan menipisnya margin keuntungan, ditambah dengan halving Bitcoin yang diperkirakan akan memangkas pendapatan pertambangan tahun depan.

Selain itu, kesulitan penambangan telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah, menuntut daya komputasi yang besar untuk mendapatkan keuntungan, sebuah tantangan bahkan bagi entitas yang kuat secara finansial seperti Tether.

Sementara itu, selain memperluas bisnis ke mining Bitcoin, Tether juga memasukkan aset kripto terkemuka ke dalam neracanya. Per 16 November, peredaran Tether sudah mencapai 87,43 miliar. Dari total volume perdagangan global senilai US$98 miliar dengan US$50 miliar berasal dari transaksi yang melibatkan USDT.

Baca juga: Hotel di Swiss Mining Bitcoin Pakai Energi Listrik dari Produksi Makanan

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.