Berita Blockchain · 8 min read

Tanpa Aplikasi Blockchain, Pelancong Tidak Bisa Berlibur di Pulau Jeju

Adaptasi new normal sudah diterapkan oleh sejumlah negara yang menganggap bahwa penyebaran Covid-19 di sana sudah mulai terkendali. Salah satu negara yang sudah melonggarkan kebijakan lockdown adalah Korea Selatan, dengan kembali membuka tempat-tempat wisata yang ada di negara tersebut.

Misalnya Pulau Jeju yang menjadi destinasi favorit bagi warga Korea Selatan dan dikunjungi sekitar 15 juta pengunjung setiap tahunnya. Walaupun sudah dibuka untuk umum, namun Pulau Jeju memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat bagi setiap pengunjung seperti wajib menggunakan masker dan juga jaga jarak.

Selain itu, ada pula protokol kesehatan lainnya yang wajib dan menjadi keharusan untuk digunakan oleh para pelancong yakni sebuah aplikasi blockchain Covid-19, yang memungkinkan untuk melakukan pelacakan kontak Covid-19 secara pribadi dan dijamin keamanannya.

Hal ini disampaikan pada 19 Agustus, bahwa provinsi Jeju sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan blockhain Korea Selatan, ICONLOOP, untuk memperkenalkan sistem blockchain baru ini untuk memerangi penyebaran Covid-19.

Penggunaan aplikasi blockchain bernama Zzeung ini mulai diberlakukan kepada para pelancong yang tiba di Pulau Jeju dan mengharuskan mereka untuk mengunduhnya di ponsel pintar. Setelahnya, mereka perlu melakukan verifikasi data pribadi dengan menggunakan layanan telekomunikasi Korea Selatan.

Dalam proses verifikasi informasi pribadi pengguna, pengguna memerlukan sidik jari dan kode PIN yang akan disimpan di jaringan blockchain pribadi. Di mana, data-data yang disimpan seperti identitas pribadi dan catatan tempat wisata yang dikunjungi tersimpan secara terpisah, serta dijamin keamanan dan kerahasiannya. Namun, bila ada pengguna ditemukan positif Covid-19, data ini tidak akan dirahasiakan.

Selain ICONLOOP dan proyek uji coba Pulau Jeju yang telah dikembangkan saat ini, sistem blockchain baru ini akan diperluas hingga mencakup lebih dari 50 bisnis swasta pada akhir bulan Agustus.

“Melalui sistem pencegahan penyakit menular baru ini, Pulau Jeju akan dapat terlahir kembali sebagai tujuan wisata yang aman dan representatif di Korea Selatan,” ungkap Direktur Kesehatan dan Kesejahteraan Provinsi Pemerintahan Jeju,  Tae-Bong Lim.

Sistem pencegahan Covid-19 yang baru ini merupakan suatu bentuk upaya konkret dari pemerintah Pulau Jeju untuk menjadikan daerah tersebut sebagai pusat proyek blockchain dan penelitian di Korea Selatan. Di mana, aplikasi blockchain sangat membantu sekali dalam meningkatkan perekonomian di sana khususnya dalam sektor bisnis yang menyangkut pariwisata. Walaupun demikian, masalah kesehatan warga Korea Selatan di atas segala-galanya dan lebih penting dibanding masalah privasi.

Sumber

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.