Berita Bitcoin · 6 min read

Survei Deustche Bank: 85% Investor Prediksi Harga Bitcoin US$20.000

Harga bitcoin turun

Sebuah survei yang dilakukan oleh Deutsche Bank menunjukkan sentimen bearish terhadap harga Bitcoin di masa depan, dengan banyak peserta memprediksi harga akan turun di bawah US$20.000 pada Januari 2025. 

Survei tersebut yang mengumpulkan data dari 2.000 orang menunjukkan adanya disparitas regional dalam antisipasi harga Bitcoin, dimana responden dari AS paling pesimistis.

Pelaku pasar di zona euro menunjukkan sedikit optimisme yang lebih besar, sementara ekspektasi di Inggris terlihat tersebar merata di seluruh kisaran harga.

Sekitar 15% responden lebih optimis, memprediksi harga Bitcoin akan stabil antara US$40.000 dan US$75.000 pada akhir tahun. Laporan tersebut juga menyoroti lonjakan harga Bitcoin baru-baru ini ke US$49.000 pada 11 Januari, tetapi kemudian mengalami penurunan lebih dari 18%, turun menjadi sekitar US$39.791.

Baca juga: Pola Bearish, Bitcoin Diprediksi ke Harga US$34 Ribu

Faktor Penurunan Harga Bitcoin ke US$39.000

Sementara itu, penurunan harga Bitcoin baru-baru ini dilaporkan memiliki kaitan erat dengan sentimen pasar yang mulai surut usai euforia Bitcoin ETF di awal Januari.

Indeks fear and greed sudah menunjukan netral, yang artinya belum ada tekanan beli yang kuat. Arus keluar dana dari ETF Bitcoin spot juga mulai terlihat. 

Sebuah postingan di jejaring sosial X, pengguna Capital15C melaporkan bahwa jumlah total Bitcoin yang dimiliki oleh ETF yang terdaftar di AS turun menjadi 645.054 pada 22 Januari. Meskipun arus keluar US$183 juta dalam tiga hari kerja mungkin tampak kecil secara absolut, hal ini bertentangan dengan ekspektasi investor setelah peluncuran ETF spot.

Selanjutnya, sejak empat hari lalu pengelola dana Bitcoin Trust Grayscale melakukan transfer sekitar 3.974 BTC (Rp2,49 triliun) menuju Coinbase, diproyeksi masih akan berlanjut. 

Pendiri CryptoQuant, Ki Young Ju, melaporkan, secara on chain kepemilikan ETF Bitcoin yang diungkapkan Grayscale berbeda dari yang dipublikasikan. Grayscale mempublikasikan kepemilikan sekitar 566.973 BTC, bukan 561.700 BTC seperti yang terlihat di on-chain.

“Sekarang, saldo dompet GBTC adalah 551 ribu, menunjukkan bahwa mereka masih memiliki selisih sekitar 15 ribu GBTC. Kami dapat mengantisipasi lebih banyak arus keluar GBTC,” jelas pendiri CryptoQuant itu.

Baca juga: Mt. Gox Mulai Kirim Email Verifikasi, Proses Ganti Rugi Aset Kripto Kreditur

Sumber kekhawatiran lain bagi investor Bitcoin tampaknya adalah kebangkrutan dari bursa Mt. Gox yang sekarang sudah tidak berfungsi, yang diperkirakan akan membuka sekitar 142.000 BTC.

Beberapa pembayaran awal terjadi pada bulan Desember 2023, namun wali amanat diperkirakan akan melunasi kreditor pada bulan Oktober 2024. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.