Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Bitcoin mengalami tren penurunan sejak persetujuan ETF (11/1/24), dengan harga sempat di bawah US$40.000. Total kapitalisasi pasar kripto turun dari US$1,6 triliun menjadi US$1,5 triliun, mengalami penurunan sebesar -5,5% dalam 24 jam terakhir.
Aksi harga ini mendorong beberapa trader dan analis memperkirakan bahwa BTC akan mengalami koreksi lanjutan dalam waktu dekat.
Aksi harga Bitcoin baru-baru ini membuat banyak investor bertanya-tanya apakah reli hingga US$49.000 (11/1/24) merupakan puncak harga sementara.
Menurut trader berpengalaman di platform X dengan 255 ribu pengikut, Bob Loukas, dalam sebuah postingan menyatakan bahwa “grafik siklus mingguan Bitcoin menunjukkan bahwa harga telah mencapai puncaknya,”
Ia juga menambahkan bahwa “kemungkinan pertengahan Februari adalah titik terendah dan bulan Maret adalah waktu yang tepat untuk kembali ke market“
The damage is done now, weekly cycle topped.
— Bob Loukas 🗽 (@BobLoukas) January 23, 2024
Mid February best case for lows IMO if it’s a price rout. March is best cycle timing for low.
Good to see some fear build up over time. https://t.co/a9qFTwULHi
Sementara itu, trader lainnya, Peter Brandt, mengatakan bahwa harga telah menunjukkan penolakan di atas 42.400 $BTC, mengkonfirmasi breakout bearish. Menurut grafik yang dibagikan Brandt dalam pos pada 22 Januari di X, target harga untuk BTC berada di sekitar zona US$34.700.
General rule
— Peter Brandt (@PeterLBrandt) January 22, 2024
Weekly chart more reliable than daily chart
Daily chart more reliable than intraday chart
Chart patterns fail more often than they work
Bitcoin has completed a right angled broadening triangle
Negated above 42,400 $BTC pic.twitter.com/oLI3rFZOHN
Meskipun koreksi terus berlangsung, analis lain tetap optimis tentang potensi kenaikan BTC. Jurrien Timmer, Direktur Global Macro di Fidelity Investments, tidak khawatir tentang koreksi Bitcoin.
“Menurut pandangan saya, harga Bitcoin didorong oleh ukuran dan pertumbuhan jaringannya, yang pada gilirannya didorong oleh fitur kelangkaannya (stock-to-flow) dan kebijakan FED. Seperti yang ditunjukkan grafik, jaringan Bitcoin berkembang seiring dengan kurva regresi. Itu berarti sifat kurva S jaringan Bitcoin tetap berada dalam jalur yang benar.” ungkap Timmer.
Baca juga: 3 Faktor Ini Dorong Harga Bitcoin Jatuh di Bawah US$40 Ribu
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.