Berita Bitcoin · 7 min read

3 Faktor Ini Dorong Harga Bitcoin Jatuh di Bawah US$40 Ribu

Harga Bitcoin

Tren menurun Bitcoin pasca ETF disetujui berlanjut dengan menyentuh harga US$39.420, setelah hampir dua bulan berada di atas level harga US$40.000. Ada sejumlah faktor yang membuat harga BTC menurun. Simak penjelasannya di artikel berikut.

Gap Pada CME Bitcoin Futures Terisi

Celah (gap) pada grafik harga CME Bitcoin futures telah tejadi pada 2 Desember 2023. Gap tersebut terbentuk pada rentang harga US$39.300 – US$40.400. Umumnya gap pada grafik harga terjadi pada perdagangan yang memiliki jam buka-tutup dan gap memiliki peluang yang besar untuk diisi kembali, dalam artian harga akan sempat kembali ke rentang harga gap.

Gambar: Gap pada CME Bitcoin futures.

Butuh waktu satu bulan 19 hari bagi kontrak berjangka Bitcoin untuk kembali mengisi gap, dimana dalam rentang waktu tersebut BTC sempat mencapai harga US$48.975. Per artikel ini ditulis (23/1/24), BTC diperdagangkan pada harga US$39.990, -18,3% dari harga tertinggi pada 11 Januari 2024.

Baca juga: CME Bitcoin Futures Tunjukkan Investor Harapkan BTC US$40 Ribu

Grayscale GBTC Diduga Menjual Bitcoin

Sejak tiga hari lalu, pengelola dana Bitcoin Trust Grayscale melakukan transfer sekitar 3.974 BTC (Rp2,49 triliun) menuju Coinbase. Jika diamati, sejak tiga hari lalu (20/1/24) BTC telah mengalami penurunan -4,5% dari harga US$41.900. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab penurunan harga BTC hingga ke level di bawah US$40.000

Secara on-chain data dari Arkham menunjukkan bahwa Grayscale masih menyimpan sebanyak 573.737 BTC atau sekitar Rp359,5 triliun.

Gambar: Aset kripto milik Grayscale. Sumber: Arkham

Baca juga: SEC Tunda Keputusan Konversi Ethereum Trust Grayscale

Efek Pra-Bitcoin Halving

Melihat kembali pergerakan harga Bitcoin pra halving dari halving yang sudah terjadi, terdapat kesamaan bahwa harga Bitcoin sebulan dan tiga bulan sebelum halving selalu lebih rendah daripada harga Bitcoin pada saat halving.

Gambar: Data historis harga BTC pra dan pasca halving. Sumber: Coinvestasi

Terkecuali pada halving ketiga di tahun 2020 pada perubahan harga tiga bulan pra-halving, dimana dua bulan sebelum halving (Maret 2020) adalah mulainya wabah Covid-19 sehingga harga Bitcoin anjlok dan cukup susah untuk rebound dan bergerak lebih tinggi.

Dari data historis ini, kemungkinan besar penurunan harga BTC saat ini memang seirama dengan pola yang terjadi sebelumnya. Mengingat halving kali ini diperkirakan pada April 2024, maka per artikel ini ditulis (23/1/24), terdapat tiga bulan menuju halving. Dengan mengambil pergerakan rata-rata harga BTC tiga bulan pra halving yakni +15,2%, maka harga BTC pada saat halving diperkirakan pada level kisaran US$46.000.

Baca juga: Menuju Bitcoin Halving 2024: Semua yang Perlu Dipersiapkan Investor

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Ary Palguna

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.