
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Strategy, perusahaan publik pemegang Bitcoin terbesar di dunia, kembali menambah kepemilikan Bitcoin mereka pekan lalu saat harga aset kripto tersebut menembus rekor baru di atas US$123.000 pada 14 Juli 2025.
Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Senin (21/7/2025), Strategy mengumumkan telah membeli 6.220 BTC senilai US$739,8 juta atau sekitar Rp12 triliun selama sepekan yang berakhir pada Minggu lalu. Rata-rata harga pembelian berada di level US$118.940 per koin.
Sepanjang periode tersebut, harga Bitcoin sempat menyentuh puncak di atas US$123.000 sebelum terkoreksi ke level terendah mingguan di sekitar US$116.000, dan akhirnya stabil di kisaran US$118.000, menurut data CoinMarketCap.
Baca juga: Bitcoin Pecah Rekor Baru, Lampaui Level US$121.000
Dengan pembelian terbaru ini, total kepemilikan Bitcoin Strategy melonjak menjadi 607.770 BTC, senilai sekitar US$43,6 miliar jika dihitung berdasarkan harga akuisisi. Rata-rata harga pembelian per koin berada di angka US$71.756.
Terlepas dari volatilitas pasar yang tinggi, Chairman Strategy Michael Saylor tetap teguh pada strategi jangka panjang perusahaan, menjadikan Bitcoin sebagai cadangan utama neraca keuangan mereka. Konsistensi ini menegaskan posisi Strategy sebagai institusi yang paling vokal dan aktif dalam mengakumulasi BTC secara publik.
Dalam pernyataannya, Saylor mengungkapkan bahwa Bitcoin Yield perusahaan, metrik internal yang mengukur persentase perubahan antara total kepemilikan BTC dengan jumlah saham terdilusi, telah naik dari 20,2% menjadi 20,8% sejak awal tahun (YTD). Target awalnya hanya 15%, namun kini Strategy tinggal 4,2% lagi dari target baru sebesar 25%.
Sebagai catatan, metrik ini pertama kali diperkenalkan pada Agustus 2024 dan sempat menyentuh puncak 74,3% di tahun yang sama, menjadi indikator unik dari strategi ekspansi agresif perusahaan terhadap aset digital.
Tak berhenti di akumulasi, Strategy juga mengumumkan peluncuran produk saham baru bernama Stretch (kode: STRC) untuk mendukung ambisi penambahan Bitcoin lebih lanjut. Lewat penawaran umum perdana (IPO) ini, perusahaan akan menjual 5 juta saham dengan harga US$100 per saham, menargetkan dana sebesar US$500 juta.
Yang membedakan STRC dari produk saham Strategy lainnya adalah sistem dividen bulanan variabel. Investor akan mulai menerima dividen sejak akhir Agustus, dengan estimasi awal di tingkat 9%.
“Strategy akan menggunakan hasil bersih dari penawaran ini untuk kebutuhan operasional umum, termasuk pembelian Bitcoin dan modal kerja,” tulis perusahaan dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Strategy Borong 4.980 Bitcoin Tambahan Bernilai Rp8,6 Triliun
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.