Berita Bitcoin · 8 min read

Standard Chartered Pangkas Target Bitcoin Jadi US$100.000 Akhir 2025

bitcoin
Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Standard Chartered kembali menurunkan proyeksi harga Bitcoin setelah pergerakan pasar dalam beberapa bulan terakhir bergerak lebih lambat dari yang diperkirakan. Target akhir 2025 direvisi dari US$200.000 menjadi US$100.000, sementara target jangka panjang US$500.000 dimundurkan dari 2028 ke 2030.

Mengutip laporan The Block pada Selasa (9/12/2025), Geoffrey Kendrick, Global Head of Digital Assets Research Standard Chartered, menyebut bahwa performa harga terbaru mendorong bank untuk “mengkalibrasi ulang” model harga yang digunakan. Ia menilai penurunan signifikan Bitcoin dari rekor US$126.000 pada Oktober ke US$80.500 pada akhir November masih konsisten dengan pola koreksi normal sejak ETF spot Bitcoin di Amerika Serikat mulai diperdagangkan.

Meski proyeksi jangka pendek dianggap tidak lagi tepat, Kendrick menegaskan bahwa pandangan jangka panjang tetap sama. Standard Chartered masih memperkirakan harga Bitcoin dapat mencapai US$500.000 pada 2030.

Dalam skenario terbaru, Bitcoin diproyeksikan berada di kisaran US$100.000 pada 2025, lalu naik bertahap ke US$150.000 pada 2026, US$225.000 pada 2027, US$300.000 pada 2028, dan US$400.000 pada 2029 sebelum mencapai US$500.000 pada 2030.

Angka ini mengubah perkiraan lama yang menargetkan US$200.000 pada 2025 dan US$500.000 pada 2028. Revisi ini menjadi penyesuaian besar dari rangkaian proyeksi optimistis bank sebelumnya. Pada Juli, Standard Chartered masih mempertahankan target US$200.000 untuk 2025, didorong arus masuk ETF, permintaan korporasi, dan dukungan kebijakan.

Baca juga: ETF AfterDark Incar Pergerakan Bitcoin di Luar Jam Bursa AS

Permintaan Bitcoin Institusi Mulai Melemah

Kendrick melihat perubahan terbesar berasal dari melemahnya permintaan korporasi. Ia menyatakan bahwa pembelian dari perusahaan “digital asset treasury” atau DAT sudah mencapai titik jenuh. Kelompok ini mencakup perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin besar, seperti MicroStrategy dan sejumlah penambang.

Valuasi berdasarkan market cap to bitcoin value multiples (mNAV) tidak lagi mendukung ekspansi neraca yang agresif. Aggregate mNAV melemah dan mNAV MicroStrategy sempat turun di bawah 1,0 untuk pertama kalinya sejak 2023. Meski demikian, bank tidak memperkirakan terjadinya aksi jual besar.

Dengan harga beli rata-rata MicroStrategy di sekitar US$74.000, portofolio mereka masih berada di zona untung dan historis menunjukkan perusahaan enggan melepas kepemilikan bahkan ketika harga turun jauh.

Dengan berkurangnya permintaan DAT, aliran dana ETF kini menjadi satu-satunya pendorong struktural utama. Standard Chartered memperkirakan arus sekitar 200.000 BTC per kuartal, angka yang sebelumnya sering bertepatan dengan pencapaian harga tertinggi baru.

Baca juga: Strategy Serok 10.624 Bitcoin Senilai Rp16 Triliun

Siklus Halving Tak Lagi Dominan

Kendrick juga menepis anggapan bahwa koreksi terbaru merupakan awal “crypto winter” baru dan konsep ini bahkan tak lagi relevan. Menurutnya, siklus halving tidak lagi menjadi indikator harga yang dominan sejak hadirnya pembeli institusi jangka panjang melalui ETF.

Mereka menilai, Bitcoin kini lebih dianggap sebagai aset lindung nilai yang dapat merespons tekanan sektor perbankan dan risiko terkait obligasi Amerika Serikat, termasuk ketidakpastian seputar kebijakan Federal Reserve.

Analisis Standard Chartered menunjukkan tiga gelombang pembelian besar gabungan ETF dan korporasi, yakni sekitar 250.000 BTC, 450.000 BTC, dan 250.000 BTC dalam rentang tiga bulan, masing-masing berkorelasi dengan lonjakan harga pada Maret 2024, awal 2025, dan Juli 2025.

Sebaliknya, rekor harga pada awal Oktober 2025 terjadi ketika akumulasi bergulir turun ke 160.000 BTC dan kini hanya sekitar 50.000 BTC, titik terendah sejak ETF spot diluncurkan. Kondisi ini dianggap lebih sebagai “badai kecil sebelum stabil” dan mencerminkan ketergantungan harga jangka pendek pada konsistensi aliran ETF.

Di sisi lain, outlook jangka panjang tetap konstruktif. Model optimasi portofolio Standard Chartered menunjukkan bahwa alokasi global terhadap Bitcoin masih jauh di bawah porsi optimal jika dibandingkan emas. Berdasarkan volatilitas historis, porsi ideal berada di kisaran 12 persen untuk Bitcoin dan 88 persen untuk emas. Kapitalisasi pasar saat ini justru mencerminkan komposisi sekitar 5 persen dan 95 persen.

Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$92.500 dengan kenaikan 2% dalam 24 jam terakhir, meski level saat ini masih terpaut 26% dari rekor tertingginya.

Baca juga: Standard Chartered Optimistis Bitcoin Cetak ATH Baru di Q2 2025





Coinvestasi Ads Promo - Advertise

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo - Advertise
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.