
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Analis dari Standard Chartered Bank memperkirakan Bitcoin akan mencetak rekor harga tertinggi baru pada kuartal kedua 2025. Proyeksi ini didorong oleh tren alokasi strategis investor global yang mulai mengalihkan portofolio mereka dari aset Amerika Serikat.
Dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Senin (28/4/2025), Geoffrey Kendrick, Global Head of Digital Asset Research di Standard Chartered, menyebutkan bahwa Bitcoin berpotensi mencapai US$120.000 dalam waktu dekat, dan menegaskan kembali target ambisiusnya sebesar US$200.000 pada akhir 2025.
“Sejumlah indikator mendukung pandangan kami bahwa Bitcoin siap melanjutkan reli berikutnya,” ujar Kendrick.
Baca juga: MicroStrategy Borong 15.355 Bitcoin, Total Kepemilikan Tembus Rp840 Triliun
Menurut Kendrick, premi jangka panjang dari surat utang US Treasury, yang memiliki korelasi erat dengan harga Bitcoin, saat ini berada di level tertinggi dalam 12 tahun terakhir.
Selain itu, aktivitas akumulasi Bitcoin oleh para whale atau pemegang besar terus menunjukkan kekuatan. Analisis pola transaksi Bitcoin berdasarkan waktu juga mengindikasikan bahwa investor asal AS mulai mencari alternatif investasi di luar pasar domestik.
Sejak Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan penangguhan tarif selama 90 hari untuk negara-negara selain Tiongkok pada 9 April 2025, pola pembelian Bitcoin oleh investor AS mengalami lonjakan signifikan. Sebelum pengumuman tersebut, pergerakan Bitcoin sejalan dengan saham teknologi yang cenderung melemah.
Namun kini, Bitcoin justru melampaui performa sektor tersebut, memperkuat dugaan bahwa investor AS tengah mengalihkan investasi ke aset non-AS. Kendrick juga mencatat bahwa tren serupa mulai terlihat di kalangan investor Asia.
“Korelasi yang terputus antara Bitcoin dan saham teknologi, serta peningkatan pembelian oleh investor AS, menjadi sinyal kuat adanya pergeseran minat ke aset non-AS,” jelas Kendrick.
Lebih lanjut, Kendrick mengungkapkan bahwa para whale, mereka yang memegang lebih dari 1.000 Bitcoin, terus melakukan akumulasi, baik saat harga terkoreksi akibat ketidakpastian tarif maupun saat pulih berkat kekhawatiran akan independensi Federal Reserve AS.
Akumulasi masif ini pernah terjadi pada momen-momen penting seperti runtuhnya Silicon Valley Bank, persetujuan ETF Bitcoin, dan kemenangan Trump dalam pemilu, yang semuanya diikuti oleh lonjakan harga Bitcoin. Menurut Kendrick, pola ini mengindikasikan bahwa Bitcoin sedang berada di fase penting untuk reli besar berikutnya.
Baca juga: Bitcoin Siap Tembus US$100.00 di Mei 2025, Ini Alasannya
Dalam pandangannya, Bitcoin kini memainkan peran utama sebagai alat lindung nilai terhadap risiko sistem keuangan global. Meski emas secara tradisional diandalkan untuk tujuan serupa, Kendrick berargumen bahwa Bitcoin lebih efektif berkat sifatnya yang terdesentralisasi.
“Bitcoin menawarkan perlindungan lebih kuat terhadap risiko sistemik dibandingkan emas,” kata Kendrick.
Ia menambahkan, meskipun emas lebih stabil di tengah eskalasi ketegangan geopolitik dan tarif tahun ini, tren pergeseran dari ETF emas ke ETF Bitcoin menunjukkan perubahan preferensi investor terhadap Bitcoin sebagai lindung nilai utama terhadap risiko keuangan.
Di tengah ketidakpastian waktu dalam menebak breakout Bitcoin, Kendrick menegaskan bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membeli, mengingat potensi pergerakan naik yang sedang terbentuk.
Hingga artikel ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$94.800, lebih rendah 13% dari rekor tertingginya di kisaran US$109.100 yang tercatat pada 20 Januari lalu, menurut data CoinMarketCap.
Baca juga: Transaksi Bitcoin Mencurigakan Senilai Rp5,5 Triliun Picu Lonjakan Monero 50%
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.