
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
AI · 6 min read
Pasar kripto mengalami guncangan besar pada 11 Oktober 2025, ketika harga Bitcoin (BTC) tiba-tiba anjlok hampir 20% hanya dalam hitungan jam, dipicu pengumuman kebijakan tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Tiongkok.
Data historis menunjukkan, meski seminggu sebelumnya Bitcoin sempat menembus rekor tertinggi di atas US$126.000, pasar berbalik drastis dengan koreksi tajam ke level US$101.000.
Langkah Trump yang memberlakukan tarif 100% terhadap ekspor Tiongkok dan pembatasan baru atas ekspor mineral langka memicu aksi jual besar-besaran di seluruh pasar. Data CoinGlass mencatat lebih dari US$19,29 miliar sekitar Rp320 triliun posisi likuidasi terjadi dalam 24 jam, melibatkan lebih dari 1,6 juta trader di seluruh dunia.
Selain Bitcoin, aset kripto besar lain juga mencatat penurunan tajam. Ethereum (ETH) turun 16%, sementara XRP, Solana (SOL), dan Dogecoin (DOGE) kehilangan 20–30% dari nilainya. Beberapa altcoin seperti Cardano (ADA) dan Aave (AAVE) bahkan terkoreksi hingga 40%.
Koreksi tajam ini disebut sebagai salah satu peristiwa “black swan” terbesar dalam sejarah pasar kripto modern, yakni kejadian tak terduga yang mengguncang seluruh struktur pasar.
Baca juga: DeepSeek Geser Grok dan ChatGPT, Jadi AI Paling Unggul di Kompetisi Trading Kripto
Di tengah gejolak tersebut, platform trading berbasis kecerdasan buatan CoinTech2u melaporkan hasil positif. Sistem AI yang diklaim dapat beradaptasi secara real-time terhadap perubahan pasar berhasil mencatat keuntungan kumulatif lebih dari US$1,3 juta atau sekitar Rp21 miliar saat banyak trader mengalami kerugian.
Menurut tim pengembang, kinerja ini dicapai berkat sistem yang sepenuhnya adaptif dan berbasis pembelajaran berkelanjutan (machine learning) yang terus menganalisis data pasar, mendeteksi volatilitas, dan menyesuaikan strategi tanpa campur tangan manusia.
“AI kami dirancang agar tidak bereaksi secara emosional terhadap pasar. Alih-alih panik, sistem menunggu momentum terbaik untuk melakukan eksekusi ulang,” tulis tim CoinTech2u.
Berikut lima mekanisme utama yang digunakan AI CoinTech2u untuk bertahan di kondisi pasar ekstrem.
Sebagian besar alat trading hanya berfokus pada satu arah pasar, entah posisi beli (long) atau jual (short). CoinTech2u AI justru menggabungkan keduanya secara bersamaan.
Ketika harga mulai jatuh, posisi long memang sempat merugi sementara, tetapi posisi short yang aktif menangkap pergerakan turun, menyeimbangkan kerugian dan menjaga stabilitas portofolio. Pendekatan hedging dua arah ini membantu sistem tetap produktif di pasar bullish maupun bearish.
Alih-alih menutup posisi terlalu cepat, sistem AI CoinTech2u menggunakan algoritma lanjutan untuk memantau momentum harga dan menentukan titik keluar optimal.
Dengan logika profit trailing, AI hanya menutup posisi ketika harga telah mencapai zona keuntungan maksimum yang terukur secara statistik. Pendekatan ini membantu pengguna mengoptimalkan hasil tanpa harus menebak-nebak arah pasar.
Ketika volatilitas meningkat tajam, banyak trader justru tergoda melakukan averaging down atau membuka posisi baru terlalu cepat, yang justru memperbesar risiko likuidasi.
Fitur AI Surge Protection dirancang untuk mencegah hal tersebut. Sistem secara otomatis menunda pembukaan posisi baru selama pasar belum stabil, menunggu hingga harga menyentuh titik terendah sebelum kembali membuka posisi. Dengan begitu, risiko eksposur berlebih dapat dihindari tanpa keputusan emosional.
Fitur ini berfungsi sebagai sistem perlindungan utama terhadap penurunan tajam harga. AI Risk Control menjalankan perintah stop-loss secara otomatis pada tingkat harga yang telah dikalkulasi, sehingga mencegah kerugian mendalam dan menjaga likuiditas akun tetap aman.
Selain itu, sistem juga melakukan diversifikasi portofolio secara real-time untuk mempercepat pemulihan ketika pasar mulai rebound.
Fitur Quick Setup memungkinkan pengguna langsung mengaktifkan AI tanpa konfigurasi manual yang rumit. Setelah akun bursa terhubung, sistem akan menganalisis saldo wallet, kondisi pasar terkini, dan memilih aset dengan performa terbaik untuk diperdagangkan.
Pendekatan ini memudahkan pengguna pemula untuk memulai dengan aman, sekaligus memberi efisiensi bagi trader berpengalaman.
Bagi CoinTech2u, peristiwa “black swan” Oktober 2025 menjadi momen pembuktian bahwa sistem berbasis data dan logika adaptif dapat tetap bertahan di tengah kepanikan pasar.
Perusahaan yang berdiri sejak 2022 ini kini telah digunakan oleh lebih dari 230.000 pengguna global dan bermitra dengan beberapa bursa besar seperti OKX, Bitget, dan Bybit. Semua transaksi dilakukan tanpa kustodian pihak ketiga, karena dana tetap tersimpan di akun pengguna masing-masing.
Tim CoinTech2u menegaskan bahwa teknologi mereka tidak hanya dirancang untuk menghasilkan profit, tetapi juga untuk menjadi sistem perlindungan risiko yang tangguh dalam menghadapi kejadian pasar ekstrem di masa depan.
Baca juga: Likuidasi Kripto Terbesar Sepanjang Sejarah, Rp320 Triliun Lenyap dalam Sehari
Diluncurkan pada 2022, CoinTech2u merupakan platform trading aset kripto berbasis kecerdasan buatan (AI) yang telah dipercaya lebih dari 230.000 pengguna di seluruh dunia. Platform ini menjalin kemitraan strategis dengan sejumlah bursa global besar seperti OKX, Bitget, Bybit, dan Binance, guna menghadirkan pengalaman AI trading yang aman, transparan, dan berkinerja tinggi.
Misi CoinTech2u sederhana: menjadikan trading cerdas dapat diakses oleh siapa pun. Sistem AI milik perusahaan secara berkelanjutan menganalisis data pasar, mengidentifikasi peluang, dan mengeksekusi transaksi dengan presisi tinggi, tanpa mengambil alih penyimpanan aset pengguna karena dana tetap berada di akun bursa masing-masing.
Dengan fitur-fitur unggulan seperti AI Profit Maximisation, AI Surge Protection, AI Risk Control, dan AI Quick Setup, CoinTech2u membantu pengguna pemula maupun profesional untuk bertransaksi lebih cerdas, mengelola risiko dengan efektif, dan mencapai hasil konsisten, tanpa tekanan emosional dari manual trading.
Berdasarkan pengalaman nyata di pasar dan pembaruan AI yang terus berlanjut, CoinTech2u berupaya menghadirkan kombinasi kecerdasan, keamanan, dan performa bagi generasi baru trader, serta mendefinisikan ulang potensi dari automated trading.
Kenali lebih jauh tentang CoinTech2u. Gabung komunitas resmi di Telegram.
Baca juga: OpenAI Geser SpaceX Jadi Perusahaan Swasta Termahal di Dunia
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.