Berita Exchange · 5 min read

Ini Sektor Crypto Pilihan Perusahaan Modal Ventura!

Ini Sektor Crypto Pilihan Perusahaan Modal Ventura!

Dilaporkan oleh Chainalysis, bahwa adopsi crypto secara global telah mengalami peningkatan signifikan sebesar 880% di tahun 2021. Artinya semakin banyak yang menggunakan crypto sebagai alat transaksi serta alat investasi. 

Pertumbuhan adopsi ini telah menarik banyak perhatian, termasuk perusahaan modal ventura yang umumnya menyuntikkan dana untuk perusahaan agar memiliki modal baru dalam rangka ekspansi bisnis. 

Berikut adalah analisis mengenai kecenderungan ketertarikan dari perusahaan modal ventura dalam memilih sektor crypto untuk investasi kepada perusahaan di sektor tersebut. 

Kecenderungan Investasi Perusahaan Modal Ventura Crypto

Pertumbuhan adopsi crypto di dunia sebesar 880% di tahun 2021 ini terlihat lebih signifikan jika dibandingkan dengan data dari 2019 dimana adopsi sejak saat itu meningkat sekitar 2.300%. 

Menurut laporan dari Morgan Stanley, salah satu perusahaan keuangan terbesar di dunia, sekitar $30 Miliar telah diinvestasikan oleh perusahaan modal ventura kepada proyek dan perusahaan berbasis crypto akibat besarnya adopsi ini. 

Angka ini merupakan angka yang signifikan mengingat kondisi pasar crypto saat ini yang sedang bergerak pada bear market. Namun angka investasi ini juga menunjukkan kepercayaan dari perusahaan modal ventura terhadap potensi pertumbuhan crypto kedepannya. 

Salah satu dukungan kepercayaan ini adalah data dari Crypto.com yang menyatakan bahwa di akhir 2022, pengguna dan investor crypto secara global akan mencapai angka 1 Miliar individu. 

Morgan Stanley juga menyatakan hal yang sama dalam laporannya dimana mereka menyatakan bahwa investasi dari perusahaan modal ventura masih akan terus meningkat di tahun 2022, walau terjadi bear market. 

Kepercayaan ini tentu sudah disesuaikan dengan penurunan investasi yang terjadi sejak Mei 2022 dimana sebelum itu perusahaan modal ventura mengeluarkan dana yang banyak kepada industri crypto. 

Rinciannya, pada kuartal pertama 2022, menurut laporan dari CB Insights industri crypto mengalami pendanaan investasi sebagai berikut:

  • $9.2 Miliar dalam investasi secara menyeluruh di kuartal pertama 2022.
  • Investasi kepada 461 perusahaan start-up berbasis blockchain di kuartal pertama 2022
  • 28 ronde investasi senilai lebih dari $100 Juta dalam masing-masing investasi di kuartal pertama 2022. 
  • 62 perusahaan unicorn berbasis crypto di seluruh dunia. 
  • Investasi sebesar $2,1 Miliar kepada start-up berbasis Decentralized Finance atau DeFi dan start-up berbasis Non Fungible Token atau NFT sebesar $2,4 Miliar, keduanya adalah investasi terbesar di industri crypto oleh modal ventura. 
  • Investasi start-up crypto Amerika yang mencapai lebih dari $5 Miliar di kuartal pertama 2022. 

Walau saat ini angka tersebut sudah turun karena bear market, menurut laporan dari Tech Crunch investasi dari perusahaan modal ventura masih terus berlanjut ke perusahaan berbasis crypto. 

Menurut laporan tersebut, mayoritas perusahaan modal ventura lebih tertarik pada perusahaan crypto berbasis infrastruktur, dimana 21% dari dana yang masuk adalah kepada sektor tersebut. 

Perusahaan berbasis DeFi menjadi peringkat kedua dalam dana investasi yang diterima dari modal ventura diikuti oleh Centralized Finance atau CeFi berupa exchange atau platform investasi, kemudian NFT, dan terakhir perusahaan berbasis Web 3.0. 

Perusahaan berbasis DAO atau Decentralized Autonomous Organizations mengalami investasi terendah dengan persentase sebesar 2% dari dana modal ventura. 

Kondisi ini terlihat benar pada negara maju seperti Amerika, namun di Indonesia kecenderungan investasi dari perusahaan modal ventura terlihat berbeda dalam preferensi sektor. 

Exchange Menjadi Tujuan Utama

Perusahaan modal ventura terlihat memiliki kecenderungan yang berbeda dalam investasi terhadap perusahaan crypto di Indonesia. 

Terlihat bahwa sasaran utama dari perusahaan modal ventura adalah exchange atau platform investasi crypto Indonesia. Salah satu contohnya adalah investasi kepada Pintu, salah satu exchange terbesar di Indonesia. 

Pada Agustus 2021, Pintu meraih pendanaan sebesar $35 Juta pada pendanaan Seri A yang datang dari beberapa perusahaan modal ventura. 

Beberapa perusahaan yang terlibat dalam pendanaan tersebut adalah Lightspeed Venture Partners, Alameda Ventures, Blockchain.com, Pantera Capital, Coinbase Ventures, Castle Island Ventures, dan Intudo Ventures.

Setelah itu Pintu juga mendapatkan pendanaan lagi dalam Seri B di Juni 2022 dimana exchange ini mendapatkan dana sebesar $113 Juta.

Pendanaan ini datang dari nama besar seperti Pantera Capital, Intudo Ventures, Lightspeed, dan Northstar Group. 

Tokocrypto, salah satu exchange terbesar di Indonesia, juga baru saja mendapatkan akses untuk dana lebih besar setelah kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Ventures. 

Kerja sama ini dilakukan untuk membuat inisifatif baru bernama Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA) dalam rangka membantu proyek dan perusahaan crypto  baru untuk tumbuh di Indonesia. 

Salah satu partisipan dalam inisiatif TSBA tersebut adalah Nanovest, salah satu exchange crypto terbaru yang baru saja legal di Indonesia. Saat ini terdapat 25 exchange yang legal di Indonesia, dan mayoritas exchange tersebut telah mendapatkan akses ke dana modal ventura. 

Selain exchange, perusahaan modal ventura memiliki fokus lain dalam alokasi dana investasi pendanaannya. 

NFT dan Game Juga Menjadi Pilihan 

Perusahaan modal ventura di Indonesia terlihat juga tertarik pada Sektor NFT dan game yang ada di Indonesia. 

Contohnya adalah investasi kepada Bursa NFT di Near Protocol (NEAR) bernama Paras yang dikabarkan mencapai $5 Juta pada ronde awal atau Seed Round.

Beberapa nama besar yang muncul dalam pendanaan ini adalah Black Dragon Capital, Dragonfly Capital, Moonwhale Capital, Digital Renaissance, GFS Ventures, Global Coin Research, dan OKEx Blockdream Ventures. 

Eizper Chain, sebuah proyek game berbasis blockchain yang berada di blockchain Solana (SOL) juga telah mendapatkan investasi dari beberapa nama besar termasuk Alameda Research, Petrock Capital, Kernel Ventures, QCP Capital, dan Solar Eco Fund. 

Metabase, sebuah perusahaan berbasis guild yang bertujuan untuk membantu pemain bermain dan mendapatkan uang tanpa modal besar dan tanpa memahami teknologi blockchain, juga telah mendapatkan pendanaan dari beberapa perusahaan modal ventura. 

Dikabarkan pendanaan tersebut telah mencapai $500.000 di tahap awal atau Seed Round dari beberapa perusahaan modal ventura seperti Infinity Ventures Crypto, Huobi Incubator, AC Capital, dan Enjinstarter. 

Kesimpulannya, untuk saat ini terlihat bahwa saat ini perusahaan modal ventura di Amerika terlihat lebih tertarik pada proyek berbasis infrastruktur crypto.

Namun, di Indonesia, dana terlihat mengalir pada perusahaan berbasis platform investasi crypto tersentralisasi, NFT, dan Game. 

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Naufal Muhammad

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.