Berita Exchange · 5 min read

Sam Bankman Fried Berikan Klarifikasi Soal FTX dan Alameda Research

Wawancara SBF dengan New York Times

Sam Bankman-Fried (SBF) muncul di hadapan publik untuk memberikan klarifikasi terkait keruntuhan FTX dan Alameda Research, dalam wawancara siaran langsung di New York Times DealBook Summit. Wawancara ini dilakukan selama satu jam oleh jurnalis New York Times, Andrew Sorkin.

Topik yang dibahas dalam wawancara tersebut, yaitu penggabungan dana pengguna antara FTX dan Alameda Research, klarifikasi dari SBF mengenai dana pengguna yang hilang dan bagaimana perasaannya terkait pertanggungjawaban pidana atas kebangkrutan FTX.

Baca Juga: 10 Fakta Mengejutkan dari Dokumen Kebangkrutan FTX

Pencampuran Dana Nasabah FTX dengan Alameda Research

Pada saat sesi pertama wawancara, SBF mengklaim dirinya tidak menyadari bahwa terdapat “dana campuran” antara dana Alameda Research dengan dana para nasabah di FTX. Sementara, dana milik nasabah tersebut dipinjamkan ke perusahaan Alameda Research. 

SBF membantah bahwa ia mengetahui tentang dana campuran tersebut, ia justru malah menyalahkan bagian staf administrasi dalam pengawasan keuangan yang buruk.

“Saya tidak menyadari bahwa ada pencampuran dana, terus terang  saya terkejut dengan kegagalan pengawasan di perusahaan, dan kegagalan saya untuk menunjuk seseorang yang bertanggung jawab atas hal itu. Tapi saya tidak bertujuan untuk mengumpulkan dana,” kata Bankman-Fried, dilansir dari Cointelegraph. Kamis (01/12/22).

SBF juga tampaknya menyangkal kesalahan atas tindakan Alameda, ia mengklaim bahwa dirinya tidak mengetahui semua kejadian di firma tersebut.

“Saya tidak menjalankan Alameda, saya tidak tahu persis apa yang sedang terjadi, dan saya tidak tahu seberapa besar posisi mereka,” tambahnya.

Apakah SBF Siap untuk Menanggung Risiko Pidana?

Andrew melanjutkan pertanyaan kepada SBF, tentang tanggapannya terkait tanggung jawab pidananya pada saat ini. SBF menanggapi bahwa fokusnya untuk saat ini bukanlah ke ranah pidana, namun lebih kepada usahanya untuk membantu pelanggan dan pemangku kepentingan FTX.

“Saat ini saya tidak fokus untuk memikirkan tanggung jawab pidana tersebut. Saya pikir saya memiliki kewajiban untuk melakukan semua yang saya bisa untuk membantu apa yang benar,” kata SBF.

SBF juga mengaku bahwa ia sudah menyadari adanya masalah sejak 6 November 2022. Hal ini membuat pernyataan SBF di tweet 7 November yang telah dihapus dengan mengatakan kondisi FTX baik-baik saja adalah kebohongan.

Baca Juga: Ada Apa dengan FTX? Ini Kronologi dari Awal Hingga Akhir!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.