Berita Industri · 6 min read

Optimis Bangun Metaverse, Meta Justru Rugi Rp56 Triliun!

Meta rugi

Meta mengungkapkan bahwa divisi metaverse Reality Labs kehilangan lebih dari $3,6 miliar setara kurang lebih Rp56 triliun pada kuartal ketiga tahun 2022, dibandingkan dengan $2,63 miliar setara dengan Rp40 triliun pada waktu yang sama tahun lalu.

Tahun 2022 terus menjadi tantangan bagi ambisi metaverse Meta. Sebelumnya di kuartal kedua 2022, proyek tersebut dilaporkan kehilangan $2,8 miliar. setara dengan Rp43 triliun.

Jika ditotal dari kuartal pertama hingga ketiga, menurut laporan triwulanan, Meta’s Reality Labs telah kehilangan lebih dari $9,43 miliar tahun ini atau setara dengan Rp146 triliun.

Baca juga: Mengenal Metaverse, Karakteristik, Cara Kerja, dan Ragam Kegiatannya

Pendapatan Reality Labs di kuartal ketiga 2022 sendiri hanya mencapai total $285 juta, dan tidak dapat menutupi kerugian yang dihadapi oleh Meta.

Ikhtisar keuangan metaverse untuk Q3 2022. Sumber: Meta

Meta Tetap Yakin Bangun Metaverse

Sebelumnya, perusahaan milik miliarder Mark Zuckerberg ini secara resmi mengumumkan bahwa mereka memasuki industri metaverse tahun 2021 dibantu oleh divisi Reality Labs yang bertanggung jawab mengembangkan Horizon Worlds. 

Pengumuman tersebut meningkatkan popularitas proyek metaverse dan dapat mendorong pertumbuhan positif industri. Namun, pembangunan proyek tidak semudah dan secepat itu, oleh karena itu Meta sudah melaporkan seperempat kerugian besar lainnya.

Namun terlepas dari laporan keuangan yang buruk, Dave Whener, Chief Financial Officer Meta, percaya bahwa dengan kerugian tersebut akan membuahkan hasil pada tahun-tahun berikutnya dan tetap optimis pada proyeknya.

“Di luar tahun 2023, kami berharap untuk mempercepat investasi Reality Labs sehingga kami dapat mencapai tujuan kami untuk meningkatkan pendapatan operasional perusahaan secara keseluruhan dalam jangka panjang,” ujarnya Whener, dilansir dari Newsbtc, Jumat (28/10/22).

Selain itu, CEO Meta Mark Zuckerberg juga meyakinkan kepada investor, bahwa proyeknya akan membayar dividen dalam jangka panjang. 

“Dengar, saya mengerti bahwa banyak orang mungkin tidak setuju dengan investasi di metaverse, akan tetapi dari apa yang saya ketahui, industri ini akan menjadi hal yang sangat penting di masa depan,” katanya. 

Sementara itu, bisnis aplikasi Meta, yang meliputi Facebook dan Instagram, terus menguntungkan. Zuckerberg juga mengatakan strategi proyek perusahaannya akan mencakup augmented reality dan neural interface technologies yang masih dalam tahap penelitian dan pengembangan. 

Baca Juga: 7 Perubahan Besar dari Adopsi Massal Metaverse

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.