Berita Bitcoin · 7 min read

Produksi Mining Bitcoin Berkurang 40% Pasca Halving

Pada Mei 2024, jumlah Bitcoin (BTC) yang ditambang oleh miner di Amerika Serikat berkurang hingga 40% sebagai dampak dari Bitcoin Halving yang terjadi pada 20 April 2024. Peristiwa ini mengurangi reward tiap block yang diterima oleh para miner menjadi setengah, dari 6,25 BTC menjadi 3,125 BTC.

Menurut rilis pers dari Riot Platform pada Selasa (4/6/2024), produksi Bitcoin perusahaan mengalami penurunan sebesar 43% dari bulan ke bulan, dari 375 BTC pada April menjadi 215 BTC pada Mei. 

Kendati demikian, Riot menerima US$7,3 juta dalam bentuk kredit energi karena pengurangan daya dan partisipasi dalam program respons permintaan operator jaringan lokal di AS.

Riot juga berhasil meningkatkan hashrate dari 12,6 EH/s menjadi 14,7 EH/s. Hashrate ini merujuk pada sebuah indikator yang digunakan untuk mengukur kecepatan dan kekuatan pengolahan dalam mining kripto.

Sementara itu, CleanSpark melaporkan penurunan produksi Bitcoin hingga 42%, dari 721 BTC pada April menjadi 417 BTC pada Mei, dengan peningkatan hashrate menjadi 17,97 EH/s. Perusahaan ini dilaporkan menjual 2,43 BTC pada Mei dengan harga rata-rata sekitar US$59.000 per koin. Adapun Bitcoin harian yang ditambang pada Mei rata-rata mencapai 13,45 BTC, dengan level tertinggi 15,0 BTC.

Produksi mining Bitcoin ini tampaknya juga telah berlaku sejak April 2024, di mana berbagai miner publik lainnya termasuk Riot, CleanSpark, Hut 8, Bitfarms, Cipher, Core Scientific, dan Terawulf juga melaporkan penurunan produksi antara 6% hingga 12%.

Baca juga: Produksi Bitcoin Menurun, Profit Miner Merosot

Biaya Energi Listrik Melonjak Setelah Bitcoin Halving

Laporan dari Best Broker Miner baru-baru ini menunjukkan bahwa Bitcoin Halving telah menyebabkan konsumsi daya menjadi dua kali lipat untuk menghasilkan satu koin. Hal ini mengakibatkan lonjakan biaya dalam penggunaan energi dan biaya operasional.

Sebelumnya, listrik yang diperlukan untuk mining 1 BTC adalah 407.059,01 kilowatt-jam (kWh), dengan miner di AS yang mampu menghasilkan 340,82 BTC per hari menggunakan listrik dari jaringan. Setelah halving, miner kini memerlukan 862.635,55 kWh listrik untuk menambang 1 BTC. 

Saat ini, operasi mining menggunakan 384.481.670 kWh listrik untuk mining 450 Bitcoin setiap harinya.

Baca juga: Konsumsi Listrik untuk Mining Bitcoin di AS Capai Rp43,5 Triliun pada Awal 2024

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.