Berita Bitcoin · 8 min read

Polemik Debt Ceiling AS dan Pengaruhnya Terhadap Bitcoin

Debt Ceiling dan Pengaruhnya Terhadap Bitcoin

Amerika Serikat telah mencapai batas plafon utang (debt ceiling) sebesar 31,4 triliun dolar AS pada Januari 2023, saat ini AS menggunakan dana darurat untuk mengatasi masalah tersebut. Debt ceiling adalah batas maksimum pinjaman pemerintah suatu negara.

AS diketahui memiliki utang lebih dari 7 triliun dolar AS ke negara asing. Utang terbesar kepada Jepang senilai 1,1 triliun dolar AS dan China sebesar 859,4 miliar dolar AS.

Gambar debt limit binds. Sumber: Bloomberg

Amerika Serikat dilaporkan mengalami defisit anggaran dan terpaksa menerbitkan obligasi pemerintah untuk membiayai pinjaman dari investor. Dengan menerbitkan obligasi, pemerintah AS dapat membiayai pengeluaran seperti perawatan kesehatan dan jaminan sosial yang meningkat pesat.

Salo US Treasury. Sumber: Bloomberg

Saldo kas Kementerian Keuangan AS mengalami penurunan sebesar 70% dalam satu tahun terakhir. Pada bulan Mei 2022, saldo kas Departemen Keuangan AS mencapai 1.000 miliar dolar AS, kemudian turun drastis menjadi 300 miliar dolar AS pada April 2023.

Kementerian Keuangan juga telah menggunakan berbagai manuver akuntansi untuk menghindari gagal bayar. Jika plafon utang tidak dinaikkan sebelum 1 Juni, maka AS berpotensi mengalami gagal bayar. Untuk menghindari risiko ini, kesepakatan antara partai Demokrat dan partai Republik harus segera dicapai.

Negosiasi Plafon Utang Antarpartai AS

Kongres Partai Republik menuntut pemotongan pengeluaran negara sebagai syarat untuk meningkatkan plafon utang. Sementara itu, Partai Demokrat ingin plafon utang dinaikkan tanpa syarat.

Belum ada kesepakatan yang tercapai hingga saat ini. Menteri Keuangan AS, Janet Yellen memperingatkan dua risiko apabila kesepakatan tidak tercapai tepat waktu.

Risiko pertama adalah default klasik, yang berarti pemerintah tidak dapat membayar bunga kepada pemegang obligasi.

Default AS dapat berdampak pada penurunan pasar saham, kehilangan jutaan pekerjaan, dan potensi resesi. Implikasinya merusak bagi sistem keuangan global yang sangat bergantung pada kepercayaan pada ekonomi AS.

Risiko kedua adalah default teknis, di mana pemerintah menunda beberapa pembayaran untuk jangka waktu tertentu. Dampak dari default teknis juga cukup signifikan.

Mengulas kembali pada tahun 1979, dimana terjadi penundaan pembayaran menyebabkan lonjakan bunga obligasi yang harus dibayar pemerintah.

Menurut laporan Bloomberg, investor meyakini risiko default saat ini lebih tinggi daripada pada potensi default pada tahun 2011.

Hal ini dapat mengakibatkan penurunan peringkat kredit AS. Penurunan peringkat kredit dapat membuat pemerintah sulit mengumpulkan dana melalui obligasi.

Pengaruhnya Terhadap Bitcoin dan Stablecoin

Akademisi ekonomi Rusia, Sergey Gataullin memperkirakan default AS akan meningkatkan valuasi emas dan Bitcoin.

Bitcoin akan dianggap sebagai safe haven dibandingkan mata uang fiat seperti dolar AS. Sebab, potensi gagal bayar AS dapat membuat nilai dolar AS semakin turun.

Baca Juga: Peningkatan Utang AS, Kebangkitan Bitcoin?

Jajak pendapat aset yang dipilih saat debt ceiling. Sumber: Bloomberg

Menurut jajak pendapat Bloomberg, Bitcoin akan menjadi salah satu dari tiga aset utama yang dibeli oleh investor ritel untuk melindungi kekayaan mereka dalam kasus gagal bayar AS.

Potensi gagal bayar AS juga berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi stablecoin yang didukung oleh dolar AS maupun surat utang pemerintah AS.

Stablecoin tersebut dapat terlepas dari nilai yang tetap jika terjadi default. Untuk menghindari risiko ini, penerbit stablecoin USDC, Circle baru-baru ini menyeimbangkan cadangan mereka.

Baca Juga: CEO Circle Ungkap Dua Solusi Hentikan Dedolarisasi AS

Daftar stablecoin yang didukung oleh dolar AS, antara lain:

  • Tether (USDT)
  • USD Coin (USDC)
  • TrueUSD (TUSD), dan
  • Paxos Standard (PAX).

Daftar stablecoin yang didukung oleh US Treasury Bonds, antara lain:

  • USDC (USD Coin)
  • GUSD (Gemini Dolar),
  • dan PAX (Paxos Standard).

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.