Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 6 min read
Minggu (12/3), Regulator AS mengumumkan telah menutup bank kripto terbesar, Signature Bank.
Keputusan ini akan berdampak pada perusahaan kripto yang menjalin kemitraan bisnis dengan bank tersebut, seperti: Paxos, Coinbase, Bitstamp, dan Gemini.
Baca Juga: Bank Kripto Terbesar, Signature Bank Ditutup Regulator AS! Ada Apa?
Perusahaan pialang kripto dan penerbit stablecoin, Paxos, mengumumkan bahwa mereka memiliki saldo sebesar US$250 (Rp3,86 triliun) di Signature Bank.
Paxos mengklaim bahwa mereka memiliki asuransi untuk deposito swasta yang melebihi jumlah dana yang mereka simpan di bank tersebut.
Paxos menyatakan, pihaknya mengantisipasi dana mereka akan tetap tersedia pada Senin (13/3), ketika Signature Bank kembali beroperasi.
Selain itu, Paxos juga sempat menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan Silicon Valley Bank yang mengalami keruntuhan Jumat (10/3).
Pertukaran Coinbase mengonfirmasi (10/3), pihaknya memiliki saldo kas perusahaan senilai sekitar US$240 juta atau Rp3,7 triliun di Signature Bank.
Coinbase yakin dapat memulihkan dana mereka sepenuhnya setelah bank dibuka kembali, yaitu pada Senin(13/3).
Sebelumnya, Coinbase memberikan isyarat dengan menangguhkan konversi USDC sementara, pada Sabtu (11/3).
Kebijakan itu dilakukan setelah penerbit stablecoin Circle mengumumkan cadangan dana USDC senilai US$3,3 miliar (Rp50,75 triliun) berada di Silicon Valley Bank.
Senin (13/3), pertukaran kripto Bitstamp telah mengumumkan bahwa layanannya tidak akan terpengaruh oleh penutupan Signature Bank dan terus beroperasi seperti biasa.
Sebelumnya, Bitstamp dilaporkan sebagai pertukaran pertama yang terintegrasi dengan layanan Signature Bank.
Signature Bank telah memperluas layanan dengan memungkinkan pelanggannya mentransfer aset dari Bitstamp, maupun sebaliknya, dengan mudah.
Gemini dollar (GUSD) memiliki cadangan dana yang disimpan dan dikelola melalui deposito tunai di beberapa bank seperti State Street Bank and Trust Company, Signature Bank, dan Silvergate Bank.
Tutupnya Signature Bank, salah satu bank tempat penyimpanan cadangan dana Gemini dollar (GUSD), berpotensi mempengaruhi likuiditas dan stabilitas GUSD.
Namun, Gemini telah membangun sistem manajemen risiko dan diversifikasi cadangan dana di beberapa bank.
Gemini juga telah melakukan audit independen secara berkala untuk memastikan cadangan dana selalu mencukupi dan sesuai standar.
Melalui akun twitter resminya, Gemini juga menyangkal rumor tentang pemutusan kerja sama dengan JPMorgan.
Baca Juga: 8 Perusahaan Kripto Putus Kerja Sama dengan Silvergate
*Artikel ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan penutupan Signature Bank.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.