Berita Blockchain · 5 min read

Perusahaan KPMG Menjalin Kemitraan untuk Mengembangkan Blockchain

KPMG, sebuah perusahaan akuntansi multinasional, bermitra dengan perusahaan perangkat lunak TOMIA, Microsoft, dan R3 untuk mengembangkan Blockchain untuk proses telekomunikasi penyelesaian akhir transaksi.

KPMG termasuk dalam jajaran empat besar sebagai perusahaan akuntansi terbesar di dunia, KPMG telah tertarik dengan Blockchain untuk membantu industri, dengan selalu fokus kepada penyelesaian lintas batas, atau jaringan, kompleksitas.

Baca juga: KPMG Gunakan Blockchain untuk Melacak Emisi Gas Rumah Kaca

Kemitraan terbaru yang terjalin ini, dengan melibatkan dua perusahaan industri yang menyediakan layanan DLT, Microsoft dan R3, direncanakan sebagai bentuk upaya untuk menyelesaikan masalah yang sering muncul dari koneksi dengan banyak pihak yang terlibat.

Secara khusus, Kemitraan ini untuk perusahaan KPMG sebagai langkah untuk menemukan solusi terbaik guna mengatasi masalah hard data yang akan muncul dari konenktivitas 5G.

Perusahaan menyatakan bahwa “pendapatan roaming data seluler internasional diperkirakan akan mencapai $31 miliar pada tahun 2022, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata delapan persen.”

Hal ini juga menjadi alasan, mengapa penggunaan Blockchain dalam telekomunikasi harus dipercepat, seperti yang diungkapkan oleh Arun Ghosh, Blockchain Leader di KPMG, dalam sebuah postingan blog:

“Meskipun kita dapat mengkonsumsi lebih banyak data dengan lebih cepat dan melintasi lebih banyak lokasi daripada sebelumnya dalam era kemajuan gelombang telekomunikasi selanjutnya, tetapi ini juga akan membuat semakin kompleks bagi perusahaan telekomunikasi untuk melacak dan menyelesaikan biaya interchange.”

Blockchain yang sedang dilakukan uji coba untuk mengurangi biaya di masa depan, frekuensi kesalahan, dan waktu transaksi dalam penyelesaian telekomunikasi yang disebabkan oleh “milyaran arus interaksi seluler melalui ratusan jaringan terhubung yang dikelola oleh lusinan pelanggan dan pemasok.”

Ketidakefisiensian Menjadi Latar Belakang Kemitraan Ini

Dalam rangka menekan biaya penyelesaian di masa depan, Blockchain dapat dijadikan garda terdepan untuk hal tersebut, dimana saat ini penyelesain masih dilakukan secara manual dan memakan waktu hinga satu bulan lamanya. Hal ini menyangkut proses dari awal hingga akhir sehingga harus diautentikasi oleh setidaknya dua pihak.

“Terdapat tiga pilar dalam proses penyelesaian – pelanggan, kontrak mereka, dan jumlah data yang dihasilkan – semuanya dapat dintegrasikan pada buku besat pribadi yang memperbolehkan untuk dilihat dan diverifikasi oleh operator telekomunikasi,” kata Arun Ghosh. Bahkan, KPGM sekarang merekonsiliasi banyak informasi secara otomatis dengan kontrak pintar yang mereka rancang.

Pada kesepakatan kemitraan ini, KPMG berperan dengan memimpin pelaksanaan proyek, Microsoft sebagai arsitek utama, R3 Corda sebagai tulang punggung operasi, dan TOMIA membawa lapisa pengetahuan telekomunikasi yang mewakili 40 operator global.

Baca juga: Mengenal Harmony (ONE): Blockchain Biaya Murah dan Ramah Lingkungan

Untuk mengarap inisiatif Blockchain, KPMG sudah memberikan penyuluhan dan nasihat kepada operator telekomunikasi tentang penyebaran jaringan 5G yang efisien, keamanan cyber, privasi, dan perlindungan data, serta pengakuan pendapatan dan perjanjian kontraktual.

Sumber


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dhila Rizqia

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.