Berita Blockchain · 7 min read

KPMG Gunakan Blockchain untuk Melacak Emisi Gas Rumah Kaca

KPMG sebagai perusahaan global terkemuka yang menyediakan jasa Audit, Pajak, dan Penasihat pun meluncurkan solusi untuk mengatasi masalah emisi iklim dengan menggunakan blockchain.

KPMG telah meluncurkan solusi Climate Accounting Infrastructure (CAI) berbasis blockchain untuk membantu organisasi mengukur, melaporkan, dan mengimbangi emisi gas rumah kaca yang mereka hasilkan.

CAI menggunakan blockchain untuk menyimpan data lingkungan dengan aman dalam sistem keuangan. Ini merupakan bagian dari penilaian risiko iklim dan penilaian aset organisasi. Penggunaan blockchain ini bertujuan untuk membantu perusahaan memenuhi target lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG).

Solusi blockchain dari KPMG ini mengintegrasikan sistem organisasi yang ada. Termasuk sensor IoT, dengan sumber data eksternal untuk membuat jejak emisi dan offset yang dapat diverifikasi dan direkam pada blockchain.

Baca juga: Belum Ada Blockchain yang Dapat Menampung Perkembangan DeFi

KPMG berkolaborasi dengan Context Labs dasn Prescriptive Data serta perusahaan blockchain Allinfra, pada produk tersebut. Context Labs memperkaya data emisi yang disediakan oleh organisasi dengan konteks lingkungan sebelum merekam dan mensertifikasi informasi lingkungan, operasional, dan keuangan.

Menurut pemimpin blockchain A.S. KPMG Arun Ghosh, penggunaan blockchain berarti laporan data akan diungkapkan secara transparan. Ini juga akan membuat data dipercaya untuk memenuhi harapan pemangku kepentingan dan mematuhi peraturan yang ada.

“Saat investor memperluas fokus mereka di luar faktor keuangan untuk memasukkan praktik ESG. Organisasi meningkatkan upaya untuk mengurangi jejak karbon, di samping pengungkapan kemajuan secara transparan, ” kata Arun Ghosh dilansir dari Cointelegraph.

Perusahaan Besar Lain Turut Gunakan Blockchain untuk Lacak Emisi

Organisasi juga akan dapat memodelkan dampak risiko iklim pada operasi bisnis dan kinerja keuangan melalui data lingkungan waktu nyata dan analitik tingkat lanjut. Awal tahun ini, KPMG memprediksi bahwa blockchain, bersama dengan Internet-of-Things (IoT), akan memimpin pengembangan solusi perubahan iklim di seluruh dunia.

Perusahaan besar lainnya juga sedang menjajaki bagaimana blockchain dapat meningkatkan kemampuan pelaporan dari solusi yang melacak emisi gas rumah kaca. Awal tahun ini, Mercedes-Benz bermitra dengan startup blockchain Circulor untuk melacak emisi CO2. Volvo juga bermitra dengan perusahaan rintisan tersebut untuk mengembangkan proyeknya sendiri, menangani masalah yang sama. Carbonblock juga telah mengembangkan solusi untuk meningkatkan transparansi faktor terkait iklim dalam rantai pasokan Porsche.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anisa Giovanny

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.