ETF Bitcoin · 6 min read

Pertama Kali Terjadi, ETF Bitcoin BlackRock Catat Outflow Rp5,3 Triliun

bitcoin turun
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot milik BlackRock, iShares Bitcoin Trust (IBIT), mencatatkan arus keluar terbesar sepanjang sejarah sejak peluncurannya pada awal Januari 2024.

Dalam postingan di X pada Jumat (3/1/2025), CEO Apollo, Thomas Fahrer mengungkapkan bahwa iShares Bitcoin Trust (IBIT) BlackRock telah mengalami arus keluar sebesar 3.500 Bitcoin pada hari perdagangan Kamis, 2 Januari 2025. Jumlah tersebut setara dengan US$330,8 juta atau sekitar Rp5,3 triliun, menjadikannya arus keluar tertinggi sejak peluncuran produk tersebut pada 11 Januari 2024.

Arus dana IBIT BlackRock. Sumber: Thomas Fahrer/X

Sebelumnya, data dari Farside Investors menunjukkan bahwa rekor tertinggi arus keluar tercatat pada 24 Desember 2024 sebesar US$188,7 juta, ketika harga Bitcoin turun ke US$93.000.

Arus keluar sebesar ini mencerminkan volume Bitcoin yang ditarik dari dana IBIT, yang dapat mengindikasikan bahwa investor memilih untuk menyimpan aset mereka di wallet pribadi atau menjualnya.

Baca juga: ETF Bitcoin Opsi BlackRock Catat Volume Trading Rp30 Triliun Pasca Debut

Alami Outflow Selama Tiga Hari Berturut-turut

Arus dana keluar ini terjadi setelah penutupan pasar pada Hari Tahun Baru, serta menjadi hari ketiga berturut-turut di mana produk investasi Bitcoin ini mencatatkan arus keluar, yang dimulai sejak 30 Desember 2024.

Secara keseluruhan, IBIT BlackRock telah mengalami arus keluar senilai US$391 juta hanya dalam sepekan terakhir.

Kendati demikian, analis ETF Bloomberg, Eric Balchunas, baru-baru ini membeberkan bahwa IBIT masih menjadi salah satu pemain ETF terbesar di AS sepanjang 2024, dengan menempati peringkat ketiga dalam kategori arus masuk terbesar mencapai total US$37,2 miliar, bersanding dengan ETF terkemuka lainnya di AS.

CEO Blockstream, Adam Back, memperkirakan bahwa ETF Bitcoin akan semakin bersaing dengan pemain lama di sektor ETF melalui arus masuk dan harga yang lebih tinggi di tahun ini.

“Jadi mungkin 2025 ETF Bitcoin akan menempati posisi teratas, melalui lebih banyak arus masuk dan harga yang lebih tinggi,” tulis Back.

Ke depan, Presiden ETF Store, Nate Geraci, memprediksi bahwa ETF kripto di 2025 akan didominasi dengan peluncuran ETF Bitcoin dan Ether spot gabungan, ETF Ether spot dengan trading opsi, ETF Bitcoin dan ETF Ether dalam bentuk in-kind, fitur staking dalam ETF Ether spot, hingga kemungkinan persetujuan ETF Solana spot di AS.

Baca juga: ETF Solana Diproyeksi Disetujui pada Maret 2025

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.