Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Exchange · 7 min read
Seorang trader kripto membagikan pengalaman negatif di exchange kripto Binance sesaat sebelum kehilangan US$70.000 (lebih dari Rp1 miliar) dalam aset kripto kepada terduga seorang peretas.
Pada 29 Februari 2024, seorang trader dengan username DoomXBT memposting sebuah utas di X tentang kejadian aneh sebelum kehilangan aset kriptonya di Binance. Pelaku yang masuk ke akunnya, menempatkan order perdagangan hingga mengambil pinjaman, sebelum akhirnya menarik aset kripto.
i have been compromised in some strange way and my @binance account was drained out, out of nowhere i heard sound notifications about orders getting filled while i never placed any – suddenly my 70k amount was suddenly 0 on screen pic.twitter.com/NEkSQVbBQc
— 𝔡𝔬𝔬𝔪 (@doomxbt) February 29, 2024
DoomXBT mengklaim bahwa akunnya tampak aman karena otentikasi dua faktor yang aktif. Namun, ia melihat bahwa beberapa pinjaman sedang diproses dalam akunnya. Ketika DoomXBT menghubungi support Binance, aset kripto yang dikonversi menjadi BNB telah ditarik.
Baca juga: KuCoin Diretas, Aset Crypto Senilai Lebih dari $150 Miliar Raib!
Trader tersebut mengungkapkan rasa frustasi dan ketidakpuasan tentang bagaimana agen support Binance menangani kasus tersebut. Kepala media sosial dan komunitas Binance menanggapi dengan mengatakan bahwa mereka sudah menyayangkan kasus tersebut dan sedang bekerja mengatasinya.
“Tidak, Binance telah melemparkan saya antara agen support yang pada dasarnya mengalihkan kesalahan berulang kali hanya pada akun Google yang diretas, meskipun Google saya dilindungi dengan Yubikey dan saya tidak memiliki aktivitas terbaru yang tidak dikenali kecuali IP saya sendiri,” balas DoomXBT.
DoomXBT juga menyebutkan bahwa ia sudah membuat laporan polisi seperti yang disarankan oleh Binance. Namun, Doom mengungkapkan pesimisme ketika melibatkan pihak berwenang.
“Dari membaca dan berbicara dengan orang-orang di sekitar, kepolisian Jerman terkenal karena tidak memiliki kompetensi dalam hal apa pun yang terkait dengan kejahatan cyber,” ucap Doom.
CEO Binance, Richard Teng, juga menanggapi utas tersebut, mengatakan bahwa tim tugas keamanan mereka sedang melakukan penyelidikan. Eksekutif itu meminta maaf dan berjanji akan memberi pembaruan kepada pengguna begitu ada perkembangan.
Baca juga: Sidang Mantan CEO Binance, Changpeng Zhao Ditunda
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.