Meme Coin · 6 min read

Pengacara Argentina Minta Bantuan Interpol Tangkap Kreator Meme Coin LIBRA

LIBRA
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Kasus kontroversial yang melibatkan token LIBRA di Argentina memasuki babak baru setelah pengacara Gregorio Dalbon mengajukan permintaan kepada Interpol untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional terhadap Hayden Davis, salah satu kreator meme coin yang memicu skandal politik di negara tersebut.

Mengutip laporan dari media lokal Perfil pada Selasa (11/3/2025), Dalbon telah mengajukan permohonan resmi kepada jaksa Eduardo Taiano dan hakim María Servini, yang tengah menyelidiki dugaan keterlibatan Presiden Argentina Javier Milei dalam skandal meme coin ini.

Dalam dokumen yang diajukan, Dalbon menekankan bahwa kebebasan Davis dapat menimbulkan risiko hukum yang signifikan karena ia memiliki akses ke sumber daya finansial dalam jumlah besar. Dengan modal tersebut, Davis diduga dapat dengan mudah meninggalkan Amerika Serikat atau bersembunyi untuk menghindari tanggung jawab pidana.

“Mengingat besarnya skandal ini serta kerugian signifikan yang dialami investor, jelas bahwa kebebasan Hayden Mark Davis berisiko secara hukum. Perannya yang sangat sentral dalam penciptaan dan promosi token LIBRA, serta dampak internasional dari kasus ini, meningkatkan kemungkinan bahwa ia akan berusaha menghindari keadilan,” tulis Dalbon dalam dokumen yang dikutip Perfil.

Lebih lanjut, Dalbon menambahkan bahwa kemampuan finansial Davis semakin memperbesar risiko pelarian, karena ia memiliki sumber daya yang memungkinkan dirinya untuk berpindah tempat atau bersembunyi, sehingga dapat menghambat jalannya penyelidikan sebagaimana diatur dalam Pasal 221 dari Federal Criminal Procedure Code Argentina.

Oleh karena itu, Dalbon secara resmi meminta agar Interpol mengeluarkan surat perintah penahanan internasional terhadap Davis serta menerbitkan Red Notice untuk membantu pelacakan dan penangkapannya dengan tujuan ekstradisi.

Sebagai organisasi kepolisian internasional terbesar, Interpol dapat menerbitkan Red Notice yang meminta aparat penegak hukum di seluruh dunia untuk menemukan dan menahan seseorang secara sementara hingga proses ekstradisi atau tindakan hukum lainnya dapat dilakukan.

Baca juga: CoinGecko: Hype Meme Coin Meredup Usai Kasus LIBRA

Penerbitan Libra Picu Skandal Politik di Argentina

Token LIBRA menjadi pusat kontroversi setelah Milei membagikannya melalui akun media sosialnya hanya beberapa menit setelah peluncurannya pada 14 Februari 2025. Promosi ini mendorong nilai token meroket hingga mencapai kapitalisasi pasar lebih dari US$4 miliar.

Namun, tak lama kemudian, para pencipta token dilaporkan menjual sebagian besar kepemilikannya, yang menyebabkan harga LIBRA anjlok secara drastis. Banyak pihak menilai kejadian ini sebagai skema pump-and-dump.

Beberapa hari setelah insiden tersebut, sejumlah pengacara dilaporkan mengajukan tuntutan hukum terhadap Milei di pengadilan kriminal Argentina, menuduhnya melakukan penipuan dengan mempromosikan token tersebut. Beberapa pihak lainnya juga melaporkan presiden ke otoritas keuangan setempat serta Departemen Kehakiman AS atas dugaan kejahatan keuangan terkait LIBRA.

Baca juga: Presiden Argentina Javier Milei Digugat atas Dugaan Penipuan dalam Skandal LIBRA

Milei membantah telah “mempromosikan” token LIBRA dan menegaskan bahwa dirinya hanya “menyebarkan informasi” mengenai proyek tersebut.

Sementara itu, Davis yang sempat bertemu dengan Milei menyatakan dalam sebuah wawancara dengan YouTuber Amerika, Stephen Findeisen, bahwa ia bertindak sebagai “penasihat” bagi Presiden Milei dan bertindak atas namanya. Dalam wawancara tersebut, Davis menegaskan bahwa dirinya bukan tokoh utama dalam proyek ini, melainkan hanya menjalankan peran yang dipercayakan kepadanya oleh Milei.

Adapun, Davis mengklaim dirinya sebagai korban dan menyalahkan pemerintah Argentina atas kejatuhan nilai token LIBRA. Menurutnya, awalnya proyek ini mendapat dukungan penuh dari Milei dan penasihatnya, namun mereka tiba-tiba menarik dukungan tersebut, yang menyebabkan kepanikan di kalangan investor dan akhirnya menjatuhkan harga token secara drastis.

Dalam wawancara dengan Findeisen, CEO Kelsier Ventures ini juga menyatakan bahwa dirinya bersedia mengembalikan uang kepada investor yang terdampak.

“Ini seharusnya menjadi sebuah eksperimen. Milei ingin membuat semuanya menjadi publik, dia ingin menokenkan semua transaksi keuangan negara. Idenya adalah sebuah eksperimen; saya mendukungnya, tetapi saya tidak ingin menjadikannya meme coin resmi saya,” jelasnya.

Baca juga: Vitalik Buterin Tetap Optimistis dengan Argentina Pasca Skandal LIBRA

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.