Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Hack dan Scam · 8 min read
Fidelity Investments, manajer aset yang menerbitkan ETF kripto di Amerika Serikat, baru-baru ini mengonfirmasi bahwa perusahaan telah mengalami pelanggaran data yang berdampak pada sekitar 77.099 pelanggan.
Menurut keterangan resmi dari Kantor Jaksa Agung Maine, insiden tersebut terjadi antara tanggal 17-19 Agustus 2024, ketika pihak ketiga Fidelity yang tidak berwenang berhasil mengakses dua akun pelanggan dan mendapatkan informasi pribadi. Aksi ini terdeteksi pada 19 Agustus, dan sejak saat itu, akses dari pelaku telah dihentikan serta penyelidikan langsung dimulai.
Surat yang diterbitkan oleh Kantor Jaksa Agung Maine menyebutkan bahwa data yang diambil oleh pihak ketiga mencakup informasi pribadi, namun rincian mengenai informasi apa yang berhasil dicuri belum dijelaskan secara mendetail. Fidelity juga menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada indikasi penyalahgunaan dari informasi pribadi yang berhasil diakses tersebut.
“Investigasi segera dilakukan dengan bantuan dari pakar keamanan eksternal. Informasi yang diperoleh oleh pihak ketiga terkait dengan sebagian kecil nasabah kami. Harap diperhatikan bahwa insiden ini tidak melibatkan akses ke akun Fidelity Anda,” jelas Fidelity dalam surat yang dikirimkan kepada pelanggan terdampak.
Jumlah ini merupakan sebagian kecil dari total basis pelanggan mereka yang mencapai 51,5 juta. Sebagai tindak lanjut, Fidelity menawarkan layanan pemantauan kredit dan pemulihan identitas gratis selama 24 bulan kepada pelanggan yang terdampak.
Baca juga: Pavel Durov: Telegram akan Bagikan Data ke Pemerintah
Ini merupakan kali keempat Fidelity mengajukan pemberitahuan pelanggaran data dalam 12 bulan terakhir, dengan laporan sebelumnya diajukan pada 4 Maret, 18 Maret, dan 19 Juli 2024.
Pada 13 September, Fidelity mengatakan dalam rilis pers bahwa pihaknya mulai mengambil langkah-langkah untuk mencegah platform pihak ketiga yang bergantung pada pembagian kredensial untuk mengakses dan mengambil tindakan di akun pelanggan yang disimpan di Fidelity.
Fidelity Investments merupakan salah satu manajer aset yang meluncurkan ETF Bitcoin dan Ether spot di AS pada tahun ini, menjadikannya penerbit ETF kripto terbesar kedua di negara tersebut, setelah BlackRock.
Menurut data dari Farside Investors, Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) telah mencatatkan arus masuk mencapai US$9,8 miliar sejak peluncurannya pada 11 Januari. Sementara itu, Fidelity Ethereum Fund (FETH) telah mencetak arus dana sebesar US$445 juta sejak diperkenalkan pada 23 Juli.
Baca juga: BlackRock dan Fidelity Mendominasi Pasar ETF Bitcoin Spot pada 2024
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.