Berita Industri · 7 min read

Pendapat Ahli Terkait Keruntuhan Bank Ramah Kripto

Bank Ramah Kripto Ditutup, Tanggapan Ahli

Dalam sepekan terakhir, regulator Amerika Serikat telah menutup operasional dua bank yang berkaitan dengan industri kripto, yaitu Silvergate Bank dan Signature Bank.

Merespon penutupan dua bank ini, pakar atau tokoh industri kripto pun memberikan sejumlah pandangannya.

CZ: Regulator Diduga Sengaja Menutup Opsi Perbankan Untuk Kripto

CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) mengungkapkan spekulasinya terhadap kejatuhan bank ramah kripto.

Ia menduga ada gerakan terkoordinasi yang membuat bank-bank tersebut terpaksa menghentikan operasinya. Saat ini, tweet tersebut telah dihapus.

Tweet CZ yan.g telah dihapus

Ran Neuner: Jangan Terbuai Janji Manis Bailout

CEO Onchain Capital, Ran Neuner, menegaskan kembali bahwa bailout yang diberikan pemerintah AS hanya mencakup deposan, bukan bank secara keseluruhan.

Bailout adalah bantuan finansial dari pemerintah untuk institusi keuangan yang sedang kesulitan. Bantuan diberikan untuk menghindari kebangkrutan dan mempertahankan stabilitas pasar.

Meskipun ada bailout yang mencakup deposan, bank masih rentan terhadap kemungkinan ditutup atau diambil alih oleh otoritas keuangan.

Hal ini berdampak pada stabilitas industri kripto, terutama pada bank yang ramah kripto atau terkait dengan aset kripto. Akibatnya, likuiditas dan harga aset kripto dapat terpengaruh serta memicu volatilitas pasar yang signifikan.

Selain itu, Neuner, juga mengkhawatirkan bahwa kejatuhan bank ramah kripto ini akan berdampak pada on-ramps kripto.

On ramps kripto adalah layanan yang disediakan oleh perusahaan atau platform kripto sebagai pintu gerbang untuk memasuki dunia kripto.

Melalui layanan ini, pengguna dapat membeli atau menjual aset kripto menggunakan mata uang fiat seperti dolar atau euro.

Kekhawatiran Neuner bukan tanpa alasan, sebab Silvergate dan Signature Bank merupakan dua bank ramah kripto tempat di mana perusahaan kripto menaruh aset mereka.

Dengan berhentinya operasional kedua bank tersebut, maka akses pengguna ke pasar kripto dan adopsi aset kripto ditakutkan akan berkurang.

Nic Carter: Mirip dengan Operasi Choke Point Era Obama

Pendapat yang sama diungkapkan General Partner Castle Island Venture, Nic Carter, meyakini bahwa pemerintah AS sengaja mempersulit dan memperlakukan industri kripto sama dengan bisnis-bisnis yang mereka tidak disukai sebelumnya.

Dalam tweet-nya, ia menangkap kesamaan situasi sekarang dengan situasi yang terjadi saat Operasi Choke Point 2.0, pada masa pemerintahan Presiden Obama.

Saat itu, bank-bank tradisional tidak diizinkan berafiliasi dengan bisnis yang tidak disukai, seperti penjualan senjata.

Kebijakan itu menyulitkan layanan bisnis terkait dan membuat mereka terkena masalah hingga sanksi.

Meltem Demirors: SEN dan Signet Sulit Tergantikan

Kedua bank tersebut memegang peran kunci atas stabilitas pasar kripto. Selain memiliki kapitalisasi yang besar dan menaungi cukup banyak klien kripto, CSO CoinShares, Meltem Demirors mengungkapkan bahwa SEN dan SigNet adalah layanan on ramps kripto yang sulit untuk tergantikan.

Silvergate Exchange Network (SEN) dan Signet (Signature Bank) adalah platform pembayaran real-time yang memfasilitasi pembayaran dalam dolar secara langsung bagi klien komersial di industri kripto.

Kehilangan Signature Bank “Signet” dan Silvergate Exchange Network (SEN) dapat mengganggu likuiditas kripto.

Jake Chervinsky: Akan Ada Kesenjangan di Pasar Perbankan Ramah Kripto

Pendapat lainnya dikemukakan Kepala Regulasi Asosiasi Blockchain, Jake Chervinsky, ia mengungkapkan, penutupan bank akan menyebabkan kesenjangan besar di pasar perbankan yang ramah terhadap kripto.

Jatuhnya kedua bank tersebut akan berdampak pada berkurangnya opsi perbankan yang andal dan mudah diakses bagi perusahaan kripto.

Chevervinsky berharap bahwa bank lain akan mengambil langkah untuk mengisi kekosongan tersebut. Namun, pertanyaannya apakah regulator akan mendukung atau menghalanginya.

Jika kebijakan regulator cenderung menghalangi, maka opsi perbankan untuk perusahaan kripto akan jauh lebih sedikit atau bahkan di kemudian hari tidak ada sama sekali.

Scott Melker: Perusahaan Kripto Akan Sulit Mencari Opsi Perbankan

Investor kripto terkemuka, Scott Melker, mengatakan, penutupan operasional ketiga bank tersebut akan membuat perusahaan kripto kesulitan mencari opsi perbankan yang andal.

“Silvergate, Silicon Valley, dan Signature semuanya ditutup. Deposan akan dilindungi, tetapi pada dasarnya tidak ada yang tersisa untuk bank perusahaan kripto di AS,” ungkap Melker.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Anggita Hutami

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.