Pasca Pemilu, El Salvador akan Tetap Perluas Adopsi Bitcoin

Pemilu El Salvador akan berlangsung akhir pekan ini. Melalui jajak pendapat, Nayib Bukule diprediksi akan menang. Apabila Bukule terpilih kembali menjadi presiden, maka adopsi Bitcoin di negara tersebut akan terus dilakukan.

Dalam wawancara bersama Reuters, wakil presiden El Salvador, Felix Ulloa menyatakan Bitcoin akan tetap menjadi mata uang yang sah digunakan. Meskipun IMF keberatan, pemerintah El Salvador tidak berniat membatalkan keputusan tersebut.

Ulloa menambahkan bahwa pengumuman Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) baru-baru ini yang mengizinkan dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang terdaftar di AS untuk melacak Bitcoin memperkuat tekadnya.

“Tidak hanya undang-undang tersebut akan dipertahankan, pada saat ini, undang-undang tersebut memiliki kredibilitas terbesar di seluruh dunia,” katanya. 

Baca juga: El Salvador Tawarkan Kewarganegaraan Bagi WNA yang Sumbang Bitcoin 

Adopsi Bitcoin di El Salvador

Di bawah kepemimpinan Bukule, El Salvador menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah sejak September 2021.

Pemerintah negara tersebut juga berencana untuk menerbitkan obligasi yang didukung Bitcoin, sebuah langkah yang tertunda namun kini ditegaskan kembali oleh Wakil Presiden, Félix Ulloa. Ini menunjukkan komitmen yang teguh untuk mengintegrasikan mata uang kripto ke dalam kerangka ekonomi negara.

Selain itu, El Salvador menjadi pusat mata uang kripto global dengan mendirikan Kota Bitcoin, yang didukung oleh energi panas bumi dari gunung berapi.

Baru-baru ini negara di benua Amerika itu juga memperkenalkan program visa yang menawarkan paspor dan tempat tinggal kepada orang asing yang berinvestasi US$1 juta dalam bentuk Bitcoin atau Tether ke negara tersebut.

Baca juga: Penggunaan Bitcoin di El Salvador Turun, Hanya 12% Warga Lokal Pakai BTC