Linkedin Share
twitter Share

Berita Bitcoin · 6 min read

Mengenal Fenomena Santa Claus Rally dalam Pasar Kripto

santa claus
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Sepanjang tahun 2024, pasar kripto telah mengalami berbagai momen penting yang sering kali mendorong kenaikan harga aset, seperti Bitcoin Halving pada April dan Uptober di bulan Oktober.

Kini, perhatian investor kembali tertuju pada fenomena Santa Claus Rally, yang sering dikaitkan dengan lonjakan harga kripto menjelang Natal dan Tahun Baru. Istilah ini muncul dari pola yang lebih dulu diamati di pasar saham tradisional, di mana kenaikan positif menjelang liburan kerap disebut sebagai “hadiah dari Santa Claus.” 

Lantas, apa yang menyebabkan adanya fenomena Santa Claus Rally dan apa pengaruhnya pada pasar kripto? Simak pembahasannya di bawah ini.

Baca juga: Bitcoin Sentuh US$106 Ribu, Dipicu Harapan Cadangan BTC di AS

Apa Itu Santa Claus Rally?

Santa Claus Rally adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kenaikan harga aset, seperti saham dan kripto, selama periode liburan Natal hingga awal Januari. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Yale Hirsch pada tahun 1972 dalam publikasi Stock Trader’s Almanac

Seperti yang dikutip dari Investopedia, Hirsch menemukan bahwa indeks S&P 500 cenderung mengalami kenaikan positif dalam tujuh hari perdagangan terakhir di bulan Desember dan awal Januari, dengan rata-rata kenaikan sebesar 1,3% sejak tahun 1950 hingga 2020. Selama 70 tahun tersebut, fenomena ini tercatat terjadi sebanyak 57 kali di pasar saham tradisional.

Hirsch mengidentifikasi pola di mana indeks S&P 500 cenderung naik selama hari-hari perdagangan terakhir di Desember dan awal Januari. Periode tujuh hari ini secara historis memberikan pengembalian positif, dengan indeks S&P 500 naik rata-rata 1,3% sejak tahun 1950 hingga 2020. Berdasarkan data yang dikumpulkan dari Hirsch, selama 70 tahun antara 1950-2020, Santa Claus Rally terjadi sebanyak 57 kali, terutama di pasar saham.

Beberapa teori yang menggambarkan mengapa pasar saham cenderung naik di akhir tahun termasuk di antaranya adalah bahwa investor mungkin berusaha memanfaatkan tax-loss harvesting sebelum akhir tahun, dengan menjual saham berkinerja buruk untuk mengimbangi keuntungan modal dan menginvestasikannya kembali di pasar. 

Selain itu, manajer aset juga mungkin membeli saham yang berkinerja tinggi di akhir tahun untuk meningkatkan penampilan portofolio mereka dalam laporan tahunan, serta banyaknya investor yang libur, volume perdagangan yang lebih rendah dapat menyebabkan volatilitas berkurang dan harga saham naik secara bertahap. 

Meskipun Santa Claus Rally adalah fenomena yang terdokumentasi di pasar saham tradisional, penerapannya dalam pasar kripto jauh lebih kompleks. Pasar kripto memiliki karakteristik unik, seperti perdagangan yang terbuka selama 24 jam tanpa jeda, volatilitas tinggi, dan dominasi investor ritel yang aktif sepanjang tahun. Faktor-faktor ini membuat pola Santa Claus Rally dalam kripto tidak selalu mengikuti jejak pasar saham.

Alih-alih mengalami penurunan volume perdagangan selama liburan, pasar kripto justru sering mengalami peningkatan aktivitas yang didorong oleh spekulasi investor yang meningkat. Ini karena sebagian besar investor memanfaatkan waktu liburan, bonus tahunan, dan waktu luang yang banyak untuk melakukan transaksi atau spekulasi di pasar aset kripto.

Adapun, satu tren lain yang dapat digunakan dalam model ini dan terbukti menjadi indikator kuat dari terjadinya Santa Claus Rally di dunia kripto adalah bull run.

Baca juga: Bitcoin Diprediksi Bisa Sentuh Rp2,4 Miliar pada 2025

Seberapa Sering Santa Claus Rally Terjadi di Pasar Kripto?

Penelitian dari CoinGecko mengungkapkan bahwa antara 2014 hingga 2023, Santa Claus Rally terjadi dalam 8 dari 10 tahun terakhir di pasar kripto selama periode setelah Natal, biasanya pada tanggal 27 Desember hingga 2 Januari. 

Kenaikan ini berkisar antara 0,69% hingga 11,87% dalam satu pekan. Sementara itu, Santa Claus Rally sebelum Natal hanya terjadi 5 kali dalam satu dekade terakhir, dengan kenaikan antara 0,15% hingga 11,56%.

Santa Claus Rally dalam kripto. Sumber: CoinGecko

Di antara tahun-tahun ketika kripto justru mengalami penurunan, 2017 mengalami penurunan terbesar 12,12% sebelum Natal, karena harga anjlok setelah lonjakan besar akibat ICO run. Koreksi pasar sebelum Natal di tahun-tahun lainnya lebih kecil, antara 0,74% hingga 1,25%, sementara penurunan pasca-Natal pada 2021 dan 2022 tercatat 5,30% dan 1,90%.

Menariknya, hanya 3 dari 10 tahun terakhir yang mencatat Santa Claus Rally baik sebelum maupun setelah Natal, yakni:

  • 2016: Kapitalisasi pasar kripto naik 11,56% sebelum Natal dan 10,56% setelahnya.
  • 2018: Kenaikan moderat sebesar 1,31% sebelum Natal dan 4,53% setelahnya, meskipun pasar sedang dalam koreksi panjang.
  • 2023: Kripto mengalami kenaikan 4,05% sebelum Natal dan 3,64% setelahnya di tengah pemulihan bear market.

Santa Claus Rally pada Bitcoin

Secara spesifik, Bitcoin (BTC) juga sering mengalami Santa Claus Rally. Dalam 10 tahun terakhir, Bitcoin mencatat kenaikan menjelang Natal sebanyak 7 kali dan pasca Natal sebanyak 5 kali. Kenaikan ini berkisar antara 0,20% hingga 13,19% sebelum Natal, dan 0,33% hingga 10,86% setelah Natal.

Adapun, Santa Claus Rally terbesar Bitcoin terjadi pada minggu sebelum Natal 2016, ketika harga Bitcoin melonjak 13,19%, kembali menyentuh level US$1.000 pada saat itu.

Kini, beberapa pengamat pasar memprediksi bahwa Santa Claus Rally akan dapat terjadi di tahun ini, dengan pasar kripto yang terus menunjukkan tren positif sejak awal Desember. Per 17 Desember 2024, harga Bitcoin (BTC) mencetak rekor tertinggi baru di level US$107.780, sementara Ether (ETH) mencatatkan kenaikan signifikan hingga mencapai US$4.100, level tertinggi sepanjang tahun ini.

Kenaikan harga tersebut memberikan indikasi awal adanya Santa Claus Rally di pasar kripto, terutama di tengah momentum bull run yang semakin kuat. Dengan aktivitas perdagangan yang meningkat dan sentimen pasar yang positif, investor dan trader kini mencermati tren ini sebagai peluang untuk mendapatkan keuntungan tambahan menjelang akhir tahun.

Baca juga: Bitcoin Jadi Aset Wajib Dimiliki oleh Investor di 2025

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.