
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 8 min read
Sebuah inovasi dalam mekanisme konsensus, Proof of Liquidity (PoL), hadir sebagai solusi yang menjadikan likuiditas bukan sekadar hasil sampingan dari aktivitas perdagangan, tetapi sebagai elemen fundamental dalam struktur jaringan.
Berbeda dengan model staking tradisional yang mengharuskan aset dikunci tanpa fleksibilitas, PoL memungkinkan pengguna untuk melakukan staking sambil tetap menyediakan likuiditas. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keamanan dan aksesibilitas jaringan, tetapi juga menciptakan peluang bagi pengguna untuk mengembangkan kepemilikan asetnya, terutama bagi trader dengan modal terbatas.
Mengusung konsep inovatif ini, Berachain hadir sebagai blockchain yang menerapkan mekanisme PoL, guna menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berorientasi pada insentif bagi semua partisipan jaringan.
Baca juga: Apa itu Proof of Stake vs Proof of Work?
Menurut GitBook-nya, Berachain adalah blockchain layer-1 yang secara resmi meluncurkan mainnet pada 6 Februari 2025. Jaringan ini menghadirkan mekanisme konsensus Proof of Liquidity (PoL), yang dirancang untuk menyelaraskan insentif antara validator, pengguna, dan aplikasi dalam ekosistemnya.
Sebagai blockchain yang identik dengan Ethereum Virtual Machine (EVM), Berachain berupaya menyelesaikan “cold start problem”, yakni sebuah tantangan yang sering dihadapi blockchain baru. Dengan memastikan adanya interaksi yang bermakna sejak hari pertama, jaringan ini menawarkan pengalaman pengguna yang lebih matang dibandingkan blockchain yang baru berkembang.
Salah satu keunggulan utama Berachain adalah kompatibilitasnya dengan ekosistem Ethereum. Dengan desain EVM-identical, Berachain dapat langsung mengadopsi setiap pembaruan dari Ethereum, termasuk upgrade Pectra yang akan datang. Hal ini memungkinkan pengembang untuk dengan mudah menerapkan aplikasi dan protokol berbasis Ethereum di Berachain tanpa hambatan tambahan.
Dibandingkan blockchain lainnya, Berachain memiliki perbedaan utama dalam mekanisme konsensusnya. PoL sendiri merupakan pengembangan dari Proof-of-Stake (PoS), yang memungkinkan validator tidak hanya mengamankan jaringan tetapi juga berkontribusi dalam penyediaan likuiditas.
Baca juga: Mengenal Jenis Mekanisme Proof of Stake
Berachain pertama kali diperkenalkan melalui uji coba testnet pada Januari 2024 dengan menggunakan Cosmos SDK. Namun, tingginya jumlah transaksi yang masuk menyebabkan keterbatasan pada jaringan Cosmos, sehingga tim pengembang menciptakan BeaconKit, lapisan konsensus modular yang lebih fleksibel dan dapat disesuaikan.
Adapun, konsep Berachain berasal dari koleksi NFT berbasis “rebasing” yang disebut Bong Bears, yang pertama kali diluncurkan pada awal 2021. Mekanisme rebasing ini memungkinkan pemegang Bong Bears mendapatkan NFT tambahan dalam setiap siklus rebase.
Dari sini, lahirlah berbagai koleksi NFT turunan seperti Bond Bears, Boo Bears, Baby Bears, Band Bears, dan Bit Bears. Komunitas NFT ini kemudian berkembang pesat, mendorong ekosistem Berachain hingga berhasil mengumpulkan pendanaan lebih dari $100 juta untuk membangun blockchain berbasis Proof of Liquidity.
Berachain didirikan oleh tiga pendiri anonim dengan nama samaran Smokey the Bear, Homme Bera, dan Dev Bear. Komunitas awal yang terdiri dari pemegang NFT ini tetap menjadi bagian penting dalam ekosistem, dengan banyak dari mereka berkontribusi dalam pengembangan aplikasi dan inisiatif komunitas.
Berachain memiliki tiga token utama, termasuk:
Sistem PoL di Berachain memungkinkan validator untuk mempertaruhkan setidaknya 250.000 BERA sebagai syarat validasi. Sebagai imbalan, mereka akan menerima BGT yang kemudian didistribusikan ke reward vaults, yakni smart contract khusus tempat pengguna bisa menyetor aset dan mendapatkan hadiah dalam bentuk BGT.
Pengguna yang menyediakan likuiditas ke protokol yang terdaftar akan menerima receipt token, yang kemudian dapat disimpan dalam reward vaults untuk memperoleh BGT tambahan. Setelah itu, BGT dapat didelegasikan kembali kepada validator pilihan pengguna untuk meningkatkan peluang mendapatkan hadiah lebih besar.
Berachain bukan sekadar EVM-compatible, tetapi EVM-identical, yang berarti semua pembaruan dan fitur Ethereum dapat langsung diterapkan di jaringan ini tanpa modifikasi tambahan. Dengan dukungan eksekusi dari Nethermind, Erigon, dan Geth, Berachain memastikan ekosistem Ethereum tetap sepenuhnya berfungsi di dalam jaringannya.
Framework BeaconKit dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan ketahanan jaringan. Dengan sistem CometBFT, Berachain dapat tetap beroperasi meskipun beberapa komponen jaringan mengalami gangguan. Berachain juga dapat dengan mudah terhubung ke ekosistem Ethereum melalui Engine API, memungkinkan integrasi yang lebih luas.
Berachain menghadirkan inovasi unik melalui mekanisme PoL, yang tidak hanya meningkatkan keamanan jaringan tetapi juga memberikan insentif kepada penyedia likuiditas. Dengan desain EVM-identical, blockchain ini diklaim memastikan kompatibilitas penuh dengan ekosistem Ethereum, memungkinkan integrasi tanpa hambatan bagi pengembang dan pengguna.
Baca juga: Apa Itu AI Agent? Panduan untuk Pemula
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.