Berita Industri · 8 min read

17 Miliarder Kripto dengan Penurunan Kekayaan Terbesar 2022

Miliarder kripto

Anjloknya nilai kripto akibat bear market dan bangkrutnya sejumlah perusahaan kripto mengakibatkan kerugian besar bagi para miliarder kripto. Laporan Forbes mengatakan bahwa jumlah kekayaan bersih dari miliarder kripto terkuras habis-habisan di tahun 2022. 

Akibatnya, 17 investor dan pendiri perusahaan kripto terkaya secara kolektif kehilangan sekitar $116 miliar (Rp1,808 triliun) kekayaan pribadi sejak Maret, menurut perkiraan Forbes. 15 dari mereka telah kehilangan lebih dari setengah kekayaan mereka selama sembilan bulan terakhir dan 10 orang telah kehilangan status miliarder mereka.

Berikut ini nama-nama miliarder kripto yang kekayaannya mengalami penurunan.

Kumpulan kekayaan bersih miliarder kripto. Sumber: Forbes
Kumpulan kekayaan bersih miliarder kripto. Sumber: Forbes

Baca Juga: Efek Crypto Winter, Kekayaan Miliarder Crypto Mulai Menurun!

Changpeng Zhao

Orang yang paling banyak kehilangan kekayaanya di bear market kali ini menurut Forbes, adalah CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ). Pada Maret lalu, 70% sahamnya di bursa Binance bernilai $65 miliar (Rp1.016 triliun), tetapi sekarang turun menjadi $4,5 miliar (Rp70 triliun).

Brian Armstrong dan Fred Ehrsam

Selanjutnya, pendiri Coinbase, Brian Armstrong dan Fred Ehrsam, keduanya melihat pengurangan kekayaan. Brian Armstrong memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai $6 miliar (Rp93 triliun) lalu turun menjadi $1,5 miliar (Rp23 triliun) pada Maret 2022. Sementara, Fred Ehrsam kekayaan bersih senilai $2,1 miliar (Rp32 triliun) menjadi $800 juta (Rp12 triliun).

Chris Larsen dan Jed McCaleb

Berikutnya, adalah pendiri Ripple, Chris Larsen, dan Jed McCaleb yang mengalami kerugian. Kekayaan Chris Larsen dari $4,3 miliar (Rp67 triliun) menjadi $2,1 miliar (Rp32 triliun), sedangkan, Jed McCaleb dari $2,5 miliar (Rp39 triliun) menjadi $2,4 miliar (Rp37 triliun).

Cameron dan Tyler Winklevos

Kemudian, Cameron dan Tyler Winklevoss dari Gemini bernilai dengan kekayaan $4 miliar (Rp62 triliun) pada bulan Maret lalu, dan kini sekarang masing-masing menjadi US$1,1 miliar (Rp17 triliun).

Sam Bankman Fried dan Gary Wang

Pendiri FTX, Sam Bankman Fried, dan Co Founder FTX, Garry Wang keduanya telah kehilangan status miliarder-nya. Kekayaannya kini hilang, karena kebangkrutan yang dialami oleh perusahaan, sehingga menghapus kekayaan mereka. Sam Bankman Fried kehilangan $24 miliar (Rp375 triliun), dan kekayaan Garry Wang senilai $5,9 miliar (Rp92 triliun) menjadi $0 pada Desember 2022.

Barry Silbert

Akibat bencana dari kebangkrutan FTX, kekayaan CEO Digital Currency Group (DGC), Barry Silbert terkuras habis senilai $3,2 miliar (Rp50 triliun).

Nikil Vismanathan dan Jospeh Lau

Selanjutnya, miliarder Nickel Viswanathan dan Joseph Lay dari perusahaan perangkat lunak kripto Alchemy, yang total kekayaannya masing-masing dari $2,4 miliar (Rp37 triliun) mmenjadi $600 juta (Rp9 triliun).

Devin Finzer dan Alex Atallah

Berikutnya, pendiri Opensea Devin Finzer danAlex Atallah juga mengalami penurunan dari total kekayaannya masing-masing dari $2,2 miliar (Rp34 triliun) menjadi $600 juta (Rp9 triliun).

Matthew Roszak

Investor kripto bernama Matthew Roszak juga terkena imbasnya. Total kekayaannya kekayaannya $1,4 miliar (Rp21 triliun) menjadi US$1 miliar (Rp15,6 triliun).

Michael Saylor dan Tim Draper

Terakhir, investor Bitcoin, yaitu Michael Saylor dan Tim Draper keduanya mengalami kerugian dari total kekayaannya. Diketahui kekayaan Michael Saylor dari $1,6 miliar (Rp25 triliun) menjadi $640 juta (Rp10 triliun). Sedangkan, kekayaan Tim Draper dari US$1,2 triliun (Rp18 triliun) menjadi $550 juta (Rp8,5 triliun).

Menurut laporan Cointelegraph, kerugian kekayaan para miliarder karena koreksi di pasar kripto diperkirakan masih akan terjadi dan tidak akan segera berakhir karena krisis FTX telah menghilangkan kepercayaan investor dan menciptakan krisis likuiditas di seluruh industri. Akibatnya, penurunan pasar diperkirakan akan berlangsung hingga akhir 2023 mendatang.

Baca Juga: Kebangkrutan FTX Bisa Perpanjang Crypto Winter Hingga Akhir 2023

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.