
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 6 min read
Sebuah survei tahunan menyebut bahwa kesadaran masyarakat Singapura terhadap aset kripto kini mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dengan 94% responden mengaku familiar dengan setidaknya satu aset kripto.
Survei tahunan dari Independent Reserve berjudul Singapore Cryptocurrency Market Survey 2025 dilakukan pada Februari lalu yang mencakup 1.500 responden. Survei ini menilai seberapa dalam pemahaman, adopsi, dan kepercayaan publik terhadap kripto sebagai instrumen investasi.
Baca juga: Grab Gandeng Natix untuk Kembangkan Teknologi Pemetaan DePIN
Meski tingkat pemahaman kripto warga Singapura mencapai titik tertingginya, angka tesebut tak sejalan dengan tingkat kepemilikan, yang justru menurun dari 40% pada 2024 menjadi hanya 29% tahun ini.
Data menunjukkan dominasi pria masih lebih tinggi dibanding wanita dalam hal investasi kripto, dengan sebanyak 35% responden didominasi pria dan sebanyak 24% wanita. Mayoritas investor berasal dari generasi Milenial dan Gen X berusia 25–54 tahun, mencapai 71% dari total investor, naik dari 61% tahun lalu. Bahkan di kalangan trader aktif, 76% berasal dari kelompok usia ini.
Penurunan jumlah pemilik tidak serta-merta menandakan penurunan minat. Survei ini justru menunjukkan bahwa 53% pemilik kripto berencana menambah asetnya dalam 12 bulan ke depan, dan bahkan 17% dari non-pemilik menyatakan ingin mulai investasi.
Baca juga: Singapura Geser Hong Kong Sebagai Pusat Kripto Asia di 2024
Bitcoin masih menjadi aset paling dominan di Singapura, dimiliki oleh 68% investor dan dianggap sebagai mata uang, penyimpan nilai, atau aset investasi oleh 86% responden. Sebanyak 77% percaya harga Bitcoin akan melampaui US$100.000 sebelum 2030.
Untuk metode kepemilikan, sekitar 61% responden lebih memilih menyimpan aset mereka secara langsung, bukan melalui ETF atau produk turunan. Adapun, sekitar 67% responden mengatakan mereka sempat menjual sebagian atau seluruh aset dalam setahun terakhir demi mengambil untung dari pergerakan harga.
Selain Bitcoin, kehadiran stablecoin juga semakin banyak digunakan, khususnya untuk keperluan trading dan DeFi, dengan 46% investor memegang stablecoin yang 83%-nya berbasis dolar AS. stablecoin yang 83%-nya berbasis dolar AS. Meme coin seperti Dogecoin juga masih punya tempat tersendiri di tengah pasar yang spekulatif. Sebanyak 28% responden memiliki setidaknya satu memecoin, dengan Dogecoin menjadi yang paling populer.
Dalam hal tingkat pengenalan, Bitcoin (91%) berada di urutan teratas, disusul Ethereum (54%), Dogecoin (41%), Shiba Inu (23%), dan Solana (22%).
Di sisi regulasi, pemerintah Singapura terus memperkuat fondasi hukumnya. Sepanjang 2024, Otoritas Moneter Singapura (MAS) menerbitkan 13 lisensi lembaga pembayaran utama untuk bursa kripto, lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
Baca juga: Metro Singapura Berikan Opsi Pembayaran dengan Stablecoin
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.