
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Blockchain · 6 min read
Hong Kong saat ini sedang berusaha untuk menarik ahli-ahli di seluruh dunia, dengan spesialisasi dalam teknologi inovatif termasuk blockchain, melalui kebijakan imigrasi khusus.
Pemerintah Hong Kong merilis daftar ahli sebanyak hampir 11 profesi yang berhak mendapat bonus karena menguasai area yang terdaftar dalam QMAS (Skema Penerimaan Migran Berkualitas).
Salah satu area yang didedikasikan yaitu “ahli inovasi dan teknologi, tetapi tidak terbatas pada kecerdasan buatan, robotik, teknologi buku besar (ledger) terdistribusi, teknologi biometrik, dan teknik kimia/industri, dan sebagainya.”
Dirilis pada 2006, QMAS mengizinkan pelamar yang berhasil untuk masuk dan menetap di wilayah administratif khusus Tiongkok tanpa harus terlebih dahulu mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan lokal.
“Skema QMAS adalah skema pendatang berbasis kuota. Skema ini berusaha untuk menarik orang-orang yang sangat terampil atau berbakat untuk menetap di Hong Kong dan meningkatkan daya saing ekonomi Hong Kong,” seperti tertulis dalam deskripsi program.
Artikel terkait: Mengenal Metaverse: Karakteristik, Cara Kerja, dan Ragam Kegiatannya
Proses seleksi skema membutuhkan pelamar untuk memenuhi beberapa prasyarat sebelum diberikan poin salah satu dari dua tes berbasis poin: Tes Poin Umum dan Tes Poin Berbasis Prestasi. Poin lebih lanjut digunakan untuk bersaing dengan pelamar lain setiap tahun.
“Untuk pelamar yang memenuhi spesifikasi profesi masing-masing dari Daftar Bakat, tanda bonus akan diberikan dari Uji Poin Umum QMAS,” kata pemerintah dalam pengumuman tersebut.
Untuk terpilih dalam area inovatif dan teknologi, para ahli blockchain harus memiliki gelar sarjara atau lebih tinggi dengan pengalaman dalam perusahaan terkemuka serta mengetahui cara menerapkan blockchain dalam layanan keuangan.
Upaya itu datang pada saat pemerintah Hong Kong mengadopsi blockchain untuk meningkatkan daya saing kota dalam teknologi keuangan.
Seperti yang dilaporkan oleh CoinDesk, Otoritas Moneter Hong Kong akan meluncurkan jaringan ledger (buku besar) terdistribusi di antara beberapa bank di wilayah tersebut untuk memfasilitasi transaksi dalam pembiayaan perdagangan.
Sumber: CoinDesk
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun. Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.