Berita Bitcoin · 7 min read

Marathon Digital Serok Bitcoin Hingga Rp25 Triliun!

Penghasilan miner Bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

MARA Holdings kini menempati posisi kedua dalam daftar perusahaan publik dengan kepemilikan Bitcoin terbesar di dunia setelah mengakuisisi 15.574 Bitcoin bernilai US$1,53 miliar atau setara Rp25 triliun.

Mengutip postingan di X pada Kamis (19/12/2024), akuisisi Bitcoin ini dicapai ketika harga Bitcoin turun dari level krusial di US$100.000, dengan harga rata-rata US$98.529 atau sekitar Rp1,6 miliar per koin.

Investasi terbaru yang berasal dari dua penawaran surat obligasi konversi 0% senilai US$1,925 miliar atau sekitar Rp31,3 triliun tersebut menjadi awal dari adanya transaksi pembelian Bitcoin senilai US$1,53 miliar atau sekitar Rp24,9 triliun. Jumlah ini membuat total kepemilikan MARA menjadi 44.394 BTC.

Langkah ini mirip dengan strategi yang digunakan dan dipopulerkan Michael Saylor dari MicroStrategy yang melibatkan akumulasi BTC dalam skala besar. Hanya tinggal menunggu waktu, MARA Holdings bakal masuk ke dalam indeks Nasdaq 100.

Baca juga: MicroStrategy akan Jadi Bagian Nasdaq 100

Penambang Bitcoin (Kembali) Beli Bitcoin

Saat ini serbuan penambang Bitcoin terus meningkat. Salah satunya adalah Hut 8 (HUT) yang mulai membeli Bitcoin di pasar terbuka. Mereka mengumumkan pada hari Kamis (19/12/2024) telah membeli 990 BTC dengan harga rata-rata US$101.710 atau sekitar Rp1,6 miliar per BTC. Akuisisi ini meningkatkan cadangan Bitcoinnya menjadi 10.096 BTC, dengan nilai total sekitar US$1 miliar atau sekitar Rp16,2 triliun.

Perusahaan ini, setelah akuisisi terbaru, muncul di antara sepuluh pemegang Bitcoin perusahaan terbesar.

Baca juga: Penambang Bitcoin Raih Rekor Pendapatan Tertinggi, Berapa Jumlahnya?

Akuisisi Berbarengan dengan Pengumuman The Fed

Sayangnya, akuisisi yang dilakukan MARA bertepatan dengan jatuhnya harga Bitcoin dan pasar saham secara keseluruhan karena Chair Federal Reserve, Jerome Powell, memberikan pernyataan Powell yang memberikan pernyataan sangat hawkish terkait suku bunga dan bagaimana kemungkinan penurunannya pada tahun 2025. Powell juga menyatakan bahwa bank sentral tidak dapat memiliki Bitcoin.

Dampaknya, dari sesi Rabu (18/12/2024) sampai saat artikel ini ditulis, Bitcoin mengalami penurunan hingga mencapai US$97 ribu atau sekitar Rp1,5 triliun.

Baca juga: The Fed Turunkan Suku Bunga, Pasar Kripto Ikut Terdampak

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
rifqaiza

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.