
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Harga · 8 min read
Mantra Chain, proyek tokenisasi Real World Asset (RWA) mengungkapkan bahwa anjloknya harga token native OM hingga lebih dari 90% disebabkan oleh penutupan posisi secara paksa oleh sejumlah exchange tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Salah satu exchange yang belum disebutkan namanya diduga menjadi penyebab utama insiden ini.
Pada Senin (14/4/2025) pagi, harga OM tiba-tiba jatuh dari dari sekitar US$6,34 menjadi harga terendah harian di US$0,42 sebelum rebound ke US$0,89. Penurunan ini mendorong kapitalisasi pasar token tersebut jatuh US$878,4 juta hanya dalam sehari.
Dalam postingan di X, Co-Founder Mantra, John Mullin, menyimpulkan bahwa pergerakan harga ekstrem ini dipicu oleh “penutupan paksa yang sembrono oleh exchange terpusat” terhadap akun-akun pemegang OM. Menurutnya, kedalaman dan kecepatan kejatuhan harga menunjukkan adanya penutupan posisi besar yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa peringatan.
“Fakta bahwa ini terjadi pada jam-jam likuiditas rendah, yakni Minggu malam waktu UTC atau Senin pagi waktu Asia, mengindikasikan setidaknya kelalaian, atau bahkan potensi manipulasi pasar oleh exchange,” tulisnya.
Dalam interaksi dengan pengguna X lainnya, Mullin mengisyaratkan bahwa satu exchange tertentu kemungkinan besar bertanggung jawab, meskipun pihaknya masih menginvestigasi detailnya.
Baca juga: Token Mantra (OM) Jatuh 90% dalam Sehari!
Di tengah kekacauan ini, beberapa trader menuding bahwa insiden tersebut merupakan aksi rug pull, sementara lainnya berspekulasi bahwa tim Mantra menggunakan token mereka sebagai agunan untuk pinjaman besar dari exchange, dan gagal memenuhi margin call setelah adanya perubahan parameter risiko.
Namun, Mullin membantah tuduhan tersebut. Ia juga memastikan bahwa token OM masih terkunci dan mengikuti jadwal vesting yang telah dipublikasikan.
“Tokenomics OM tetap utuh, seperti yang telah kami jabarkan dalam laporan token terbaru pekan lalu. Semua alamat wallet tim tersedia secara publik dan dapat diaudit,” kata Mullin.
Adapun, Mantra Chain juga memastikan bahwa proyeknya tetap aman, dan bahwa aktivitas saat ini dipicu oleh “likuidasi yang ceroboh.”
“Satu hal yang ingin kami tegaskan: ini bukan tim kami. Kami sedang menyelidikinya dan akan membagikan lebih banyak detail tentang apa yang terjadi sesegera mungkin,” sebut Mantra Chain dalam postingan di X.
Baca juga: Proyek RWA MANTRA Resmi Luncurkan Mainnet
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.