
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Bisnis · 8 min read
Vanguard yang mengelola dana sebesar US$2,3 triliun dan termasuk dalam lima emiten teratas berdasarkan aset ETF secara global memilih untuk tidak terlibat dalam ETF Bitcoin spot.
Menurut laporan The Wall Street Journal, Vanguard mengatakan pihaknya tidak akan menawarkan ETF Bitcoin spot baru dan tidak berencana untuk menawarkan produk terkait kripto lainnya karena tidak sejalan dengan penawaran aset tradisionalnya.
“Perspektif kami adalah bahwa produk-produk ini tidak sejalan dengan penawaran kami yang berfokus pada kelas aset seperti ekuitas, obligasi, dan uang tunai, yang dipandang Vanguard sebagai landasan portofolio investasi jangka panjang yang seimbang,” kata perwakilan Vanguard yang tidak disebutkan namanya.
Baca juga: ETF Bitcoin Spot Raih US$4,5 Miliar Volume Trading di Hari Pertama
Keputusan Vanguard ini diprotes oleh sebagian penggunaannya, termasuk manajer teknik senior Coinbase, Yuga Cohler, yang mengatakan dia akan mengubah tabungan Roth 401(k) miliknya di Vanguard menjadi Fidelity.
Vanguard refuses to let customers buy #Bitcoin ETFs with their own money.
— Bitcoin Archive (@BTC_Archive) January 11, 2024
So customers are closing their accounts‼️ pic.twitter.com/11o1tOHR9S
“Pemblokiran ETF Bitcoin yang bersifat paternalistik oleh Vanguard tidak sesuai dengan filosofi investasi saya,” tambah Cohler.
Komentator Bitcoin, Neil Jacobs, mengatakan dia sedang dalam proses mentransfer dana dari Vanguard sebagai tanggapan atas keputusan perusahaan tersebut .
Menurut analis Bloomberg ETF Eric Balchunas, penolakan Vanguard terhadap Bitcoin bukanlah hal yang mengejutkan. Misalnya, pendiri Vanguard John Bogle memperingatkan investor pada bulan November 2017 untuk “menghindari Bitcoin seperti wabah.”
Chief Investment Officer Greg Davis juga pernah menyebut kripto “lebih merupakan kelas aset spekulatif” pada Mei 2022. Dia menambahkan pada saat itu bahwa meskipun perusahaan menganggap teknologi blockchain menarik, namun kripto tidak cocok dari perspektif investasi.
Walau masih sangat berhati-hati dengan kripto, Vanguard tidak pernah menghindar dari investasi terkait Bitcoin. Manajer aset ini memiliki 9% saham di MicroStrategy (MSTR), salah satu pemilik institusional terbesar Bitcoin.
Mereka juga melakukan investasi saham di perusahaan pertambangan Bitcoin seperti Riot Platforms dan Marathon Digital tahun lalu.
Tak cuma Vanguard, manajer investasi State Street, Charles Swab yang masing-masing mengelola dana US$1 triliun dan US$315 juta juga memutuskan untuk tidak terlibat dalam ETF Bitcoin spot.
Di sisi lain manajer investasi Merrill Lynch milik Bank of America masih belum memutuskan untuk bergabung ke ETF Bitcoin spot.
Baca juga: ETF Bitcoin Spot Masuki Babak Baru, Ini yang Perlu Diketahui
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.