Coinfest Asia · 6 min read

Lido Finance Ungkap Strategi Pengembangan untuk Menarik Investor Institusi

lido finance

Platform staking likuid Lido Finance baru-baru ini memaparkan strateginya dalam memperluas layanan untuk menarik minat dari investor institusi, di tengah semakin tingginya minat terhadap aset kripto.

Shan Shan Shui, Institutional Growth Lead di Lido Finance, menjelaskan bahwa salah satu langkah utama untuk memperkenalkan layanan ini kepada klien institusi adalah melalui peluncuran Lido Institutional pada 2 Agustus lalu. Inisiatif ini dirancang untuk menciptakan fondasi institusional yang kokoh, dengan layanan yang akan diperluas melalui peluncuran Lido Institutional Pools. 

Nantinya, layanan ini diharapkan dapat menawarkan fleksibilitas bagi institusi dalam memilih operator node berdasarkan preferensi geografis atau standar operasional tertentu. Shan juga menegaskan bahwa layanan ini dirancang untuk mengatasi tantangan kepatuhan yang dihadapi beberapa institusi, terutama terkait dengan audit yang ketat dan persyaratan know-your-customer (KYC) yang kompleks.

“Program untuk pengguna awal telah diluncurkan, dan desain akhirnya akan diputuskan melalui pemungutan suara di platform tata kelola Lido sebelum dirilis secara luas,” ujar Shan dalam wawancara eksklusif dengan Coinvestasi di Coinfest Asia 2024.

Layanan Lido Institutional ini merupakan langkah lanjutan dari upaya Lido Finance untuk menjangkau lebih banyak klien institusi. Sejak diluncurkan pada tahun 2020, Lido telah menjadi solusi staking likuid yang dikelola oleh Lido DAO. Platform ini memungkinkan pengguna untuk melakukan staking ETH dalam jumlah berapa pun sebagai bagian dari pool dan menerima imbalan atas kontribusinya. 

Pihaknya kini terus berupaya untuk memperkuat penawaran khusus bagi klien institusi dengan menjalankan berbagai kemitraan,  termasuk integrasi yang akan datang dengan kustodian aset digital seperti Fireblocks. Melalui integrasi ini, klien mereka dapat dengan mudah melakukan staking di Lido sekaligus menggunakan stETH yang dicetak sebagai jaminan di banyak exchange kripto melalui jaringan penyelesaian di luar exchange.

Baca juga: Lido Finance akan Lakukan Upgrade Terbesar, Ada Dua Fitur Baru!

Tantangan dalam Mengadopsi Klien Institusi

Meski Lido Finance telah mengembangkan berbagai produk yang disesuaikan untuk investor institusi, Shan mengakui bahwa perusahaan masih menghadapi tantangan dalam meningkatkan skala layanan untuk klien-kliennya. 

Salah satu hambatan utama adalah kesulitan dalam mengedukasi lembaga keuangan tradisional yang terbiasa dengan pendekatan terpusat, di mana setiap token kripto yang mereka kelola harus tunduk pada peraturan anti pencucian uang (AML) dan KYC. Di sisi lain, token kripto idealnya sering kali tidak memerlukan kepatuhan yang sama.

“Jadi saya pikir kasus untuk stETH, sebagian besar adalah token utilitas karena staking adalah aktivitas infrastruktur di mana pengguna membantu mengamankan jaringan Ethereum. Jadi, dibutuhkan banyak edukasi untuk menjembatani kesenjangan ini, terutama bagi institusi yang mungkin tidak memahami perbedaan antara stETH sebagai token utilitas dan token aset keuangan,” tutur Shan.

Selain itu, sifat Lido sebagai middleware open-source yang tidak memiliki entitas terpusat menambah tantangan lain. Komunikasi dengan institusi harus dilakukan melalui saluran terbuka seperti Discord atau Telegram, yang mungkin kurang ideal bagi banyak institusi. Oleh karenanya, Lido dianggap perlu mengembangkan saluran komunikasi yang lebih formal dan efisien untuk mendukung kebutuhan institusi.

Baca juga: Lido Masih Dominasi Market LSD Pasca Shanghai Upgrade

Prospek Lido untuk Layanan Staking Likuid

Dalam langkap yang lebih luas, Shan memperkirakan bahwa minat institusional terhadap staking likuid akan terus tumbuh, terutama dengan peluncuran ETF ETH spot di berbagai negara.

Namun, Shan mencatat adanya dua tantangan utama dalam penerapan ETF ETH staking di pasar, yakni likuiditas dan sentralisasi. Likuiditas menjadi masalah karena penerbit ETF harus menyisihkan sebagian ETH untuk memenuhi permintaan penebusan, yang pada akhirnya mengurangi imbalan staking bagi pengguna.

Di sisi lain, sentralisasi juga menjadi risiko karena sebagian besar ETF staking ETH dipegang oleh satu atau dua kustodian, yang dapat menyebabkan kerentanan tinggi jika terjadi insiden pada operator node tertentu.

“Staking likuid, terutama dengan middleware yang kuat seperti Lido, menawarkan solusi alami karena menyediakan likuiditas yang memadai dan beragam operator node yang dapat diandalkan oleh penerbit ETF,” pungkas Shan.

Baca juga: Lido Rilis V2 dan Aktifkan Fitur Penarikan ETH, Ini Dampaknya ke Harga!

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.