Libre Hadirkan Dana Obligasi Onchain Rp8,2 Triliun di Ekosistem TON

Libre, platform omnichain yang berfokus pada tokenisasi Real World Assets (RWA), mengumumkan rencana untuk peluncuran dana obligasi tertokenisasi senilai US$500 juta atau setara Rp8,2 triliun yang diterbitkan oleh Telegram. Inisiatif ini akan berlangsung di jaringan blockchain The Open Network (TON), membuka akses baru bagi investor institusional untuk berpartisipasi dalam surat utang tetap Telegram secara terdesentralisasi.

Mengutip laporan Decrypt pada Rabu (30/4/2025), rencana tersebut diwujudkan melalui peluncuran produk baru bernama Telegram Bond Fund (TBF), dana investasi khusus yang dirancang untuk memberikan eksposur kepada sebagian dari total obligasi korporat Telegram yang saat ini mencapai sekitar US$2,4 miliar. Dana ini memungkinkan investor institusi dan terakreditasi untuk memperoleh kepemilikan obligasi Telegram secara langsung melalui jaringan TON.

TBF tidak hanya menawarkan akses ke instrumen utang perusahaan teknologi besar, tetapi juga dapat dimanfaatkan sebagai agunan dalam berbagai protokol DeFi yang berjalan di TON. Dengan demikian, investor dapat menggunakannya untuk mendapatkan imbal hasil, meminjam, atau menyediakan pinjaman aset kripto di dalam ekosistem TON.

Dana obligasi ini akan diterbitkan dan dikelola sepenuhnya menggunakan infrastruktur Libre, yang mendukung langganan dan pencairan investasi menggunakan stablecoin maupun mata uang fiat. Transfer sekunder juga didukung, semuanya berada dalam pengawasan regulasi yang berlaku.

Aset-aset dalam dana ini akan dikelola secara langsung melalui wallet digital bawaan TON, memberikan pengalaman investasi yang terintegrasi bagi para pengguna. Libre juga berencana menggunakan sistem Gateway miliknya untuk mempermudah akses terhadap RWA, baik melalui fiat maupun stablecoin, secara lintas jaringan.

“Peluncuran Telegram Bond Fund adalah tonggak penting dalam menghadirkan aset dunia nyata yang teregulasi ke dalam ekosistem TON,” tutur Max Crown, CEO TON Foundation sekaligus Co-Founder MoonPay.

Baca juga: Saison Capital, BRI Ventures, dan Coinvestasi Luncurkan Akselerator Tokenize Indonesia untuk Startup RWA

Lonjakan Minat Global terhadap RWA

Peluncuran TBF dilakukan di tengah meningkatnya aktivitas di sektor tokenisasi RWA. Menurut data RWA.xyz, nilai total RWA yang ditokenisasi telah melampaui US$18,9 miliar, naik 89% dibandingkan April 2024.

Sementara itu, produk RWA lain seperti BlackRock BUIDL Fund, yang merupakan produk obligasi AS yang ditokenisasi terbesar saat ini, telah melampaui kapitalisasi pasar US$2,5 miliar. Dana ini kini tersedia di berbagai blockchain besar, seperti Ethereum, Solana, Arbitrum, hingga Polygon.

Circle, penerbit stablecoin USDC, juga menunjukkan keseriusannya di sektor ini dengan mengakuisisi Hashnote, pengelola USYC Fund senilai US$1,25 miliar, sebagai bagian dari strategi integrasi RWA ke dalam ekosistem USDC.

Sementara menurut data DeFiLlama, nilai Total Value Locked (TVL) di protokol-protokol RWA kini telah melampaui US$11,14 miliar, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir.

Baca juga: Ripple Ramal Pasar RWA Bisa Tembus Rp318 Ribu Triliun di 2033