
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Industri · 5 min read
Selama upaya pengembangan proyek selama empat tahun, Kula kini resmi meluncurkan token tata kelola $KULA yang mulai tersedia di berbagai exchange kripto termasuk MEXC, Coins.xyz, dan Coins.ph.
Menurut keterangan resmi yang dibagikan kepada Coinvestasi, visi utama dari Kula sendiri adalah menciptakan transformasi, mengubah aset-aset yang selama ini dianggap tidak layak investasi menjadi bisa diakses, serta memberikan kekuasaan kepada komunitas untuk mengelola aset-aset tersebut secara mandiri.
Mulai dari lahan pertanian di Zambia, pembangkit listrik tenaga air di Nepal, hingga sumber daya mineral yang belum tergarap di Malaysia, semua jenis aset ini kerap diabaikan oleh keuangan tradisional dan juga belum terjangkau oleh dunia kripto. Kula hadir untuk mengubah paradigma tersebut.
Baca juga: Arbitrum DAO Setujui Proposal Staking Token ARB
Kula merupakan sebuah proyek kripto yang mengusung pendekatan Web2.5, menggabungkan smart contract untuk eksekusi otomatis, dan struktur hukum formal untuk perlindungan hukum.
Kula Foundation berbasis di Kepulauan Cayman, dengan operasi grup di Mauritius dan Singapura untuk memastikan setiap aktivitas on-chain memiliki pijakan hukum yang jelas di dunia nyata.
Struktur hibrida ini memungkinkan Kula untuk bergerak cepat tanpa melanggar aturan, serta memperjelas pemisahan antara spekulasi dan tata kelola. Tujuannya jelas, yakni menjadikan $KULA sebagai alat pengambilan keputusan, bukan alat untuk mencari keuntungan instan.
Adapun tim Kula menyebut proyeknya hadir untuk merawat apa yang selama ini diabaikan sistem yang ada. Model tata kelolanya terstruktur, tapi juga manusiawi, termasuk membangun dengan mendengarkan, mengutamakan komunitas, memberi kuasa, serta mengajarkan cara mengelola. Ketika semuanya siap, Kula akan membiarkan komunitas mengambil alih. Meninggalkan sistem yang terdesentralisasi dan dari martabat.
Kula membayangkan dunia di mana modal tidak lagi sekadar alat untuk mengambil keuntungan, melainkan sarana untuk memulihkan dan membangun. Di mana komunitas tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi menjadi arsitek masa depan mereka sendiri. Dan di mana tata kelola tidak lagi terjadi di ruang tertutup, melainkan secara transparan, blok demi blok.
Berbeda dari banyak proyek kripto lainnya, $KULA bukan token dengan imbal hasil atau yield, sebab token ini tidak memiliki fungsi staking, farming, atau sistem delegasi. Sebaliknya, setiap token memberi hak suara langsung untuk menentukan alokasi dana dari kas Kula ke berbagai proyek nyata. Prinsipnya sederhana, yakni satu orang, satu wallet, satu suara.
Menurut Kula, token $KULA hadir bukan untuk menjawab soal siapa paling vokal, tapi siapa yang benar-benar berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, proyek apa yang dibiayai, ke mana dana mengalir, dan siapa yang menerima manfaatnya.
“Industri ini penuh dengan kebisingan,” ujar Samuel Chen, Co-Founder Kula. “Kami hadir bukan untuk menambah keramaian, tapi untuk memberikan jalan bagi masyarakat agar bisa mengelola apa yang selama ini di luar jangkauan mereka, tanah mereka sendiri, energi mereka sendiri, aset mereka sendiri, dan nilai mereka sendiri.”
Sebelum peluncuran token, Kula berhasil menghimpun dana sebesar US$17 juta dari mitra yang sejalan, untuk membangun infrastruktur, sistem tata kelola, dan kerangka hukum yang solid. Hingga kini, Kula telah mengalokasikan modal ke berbagai proyek dunia nyata dengan total nilai aset lebih dari US$40 juta.
Proyek-proyek ini telah berjalan dalam jaringan RegionalDAO, mulai dari pertanian regeneratif hingga energi berskala kecil di Zambia dan Nepal. Semua dikelola langsung oleh komunitas lokal yang memiliki hak suara nyata. Proyek serupa tengah dikembangkan di berbagai negara lain, termasuk Polandia, India, Indonesia, dan Ghana.
Dengan $KULA yang kini aktif, proses proposal kas akan segera dibuka. Pemegang token akan menentukan RegionalDAO mana yang berhak menerima pendanaan. Semua proses berlangsung secara transparan dan terekam di smart contract.
Kenali lebih jauh tentang Kula.
Baca juga: MakerDAO Ganti Nama Jadi Sky, Tuai Kritik dari Komunitas DeFi
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.