Kripto Berbasis Emas Kian Dilirik di Tengah Ketidakpastian Perdagangan Global

Aset kripto berbasis emas mencatat lonjakan minat signifikan seiring meningkatnya ketidakpastian global akibat perang dagang yang dipicu oleh kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump sejak awal April 2025.

Data dari CoinMarketCap menunjukkan bahwa stablecoin Tether Gold (XAUT) dan Paxos Gold (PAXG) mencatat rekor harga tertinggi pada 22 April 2025 di atas US$3.520. Di sisi lain, aset Quorium (QGOLD) mencatat rekor harga tertinggi di US$3.355 sementara Kinesis Gold (KAU) melihat rekor tertingginya di atas US$112. Dalam 12 bulan terakhir, keempat aset kripto emas ini telah mencatat kenaikan lebih dari 40%.

Baca juga: Bitcoin Pulih ke US$87.000, Cerminkan Pergerakan Emas

Permintaan Akan Aset yang Tahan Inflasi

Dalam laporan terbarunya, Tether menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan terhadap XAUT disebabkan oleh faktor makroekonomi seperti ketidakpastian ekonomi global, konflik geopolitik, serta meningkatnya kebutuhan investor terhadap aset tahan inflasi.

Seiring dengan melonjaknya minat terhadap emas fisik, kapitalisasi pasar XAUT juga mencetak rekor baru, mencapai US$770 juta per 28 April 2025. Pencapaian ini diumumkan dalam laporan atestasi pertama Tether yang disusun sesuai regulasi keuangan El Salvador.

“Ketika bank-bank sentral menumpuk ratusan ton emas, XAUt diatur untuk menjadi produk emas bertanda standar bagi masyarakat dan institusi,” tulis CEO Tether, Paolo Ardoino, dalam postingan di X.

Sejak tarif baru diumumkan oleh Trump pada 2 April lalu, harga emas telah mengalami apresiasi tajam, dari harga US$3.115 per ons pada awal April, melonjak menjadi US$3.343 per ons pada harga saat ini, mencatat kenaikan sekitar 27% sepanjang tahun 2025 dan bahkan telah lebih dari dua kali lipat sejak November 2022.

Sementara itu, Bitcoin, yang sering disebut sebagai emas digital, juga telah mencatat kenaikan harga lebih dari 13% dalam periode yang sama, dengan harga saat ini diperdagangkan di kisaran US$94.500, menurut data CoinMarketCap.

Baca juga: Market Cap Tokenisasi Emas Tembus Rp33,5 Triliun Akibat Sentimen Tarif AS