
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Bitcoin (BTC), aset kripto terbesar di dunia, kembali menunjukkan taringnya di awal pekan dengan berhasil merebut kembali level US$87.000. Ini menjadi sinyal pemulihan signifikan usai penurunan tajam yang sempat mengguncang pasar pada pekan sebelumnya.
Data TradingView pada Senin (21/4/2025) harga Bitcoin terus naik dari kisaran US$85.000 dan menyentuh level tertinggi harian di US$87.400. Dalam 24 jam terakhir, aset ini mencatatkan kenaikan lebih dari 2%, didorong oleh lonjakan volume perdagangan harian sebesar 45% hingga mencapai US$22,4 miliar. Dengan nilai tersebut, kapitalisasi pasar Bitcoin kini berada di angka US$1,73 triliun.
Reli Bitcoin ini juga mendorong pemulihan aset kripto lainnya. Ether (ETH) naik ke level US$1.630 atau sekitar 1%, sementara XRP (XRP) dan BNB (BNB) mencatatkan kenaikan moderat sebesar 1%. Pemuncak kenaikan harian justru datang dari Chainlink (LINK) yang melesat hingga 5% dalam sehari. Secara keseluruhan, total kapitalisasi pasar kripto global turut meningkat hampir 2%, mencapai kisaran US$2,75 triliun.
Kenaikan Bitcoin saat ini mendorong pemulihan aset kripto lainnya, dengan Ether (ETH) yang naik di level US$1.630 dengan kenaikan 1%, begitu juga dengan XRP (XRP) dan BNB (BNB) yang naik moderat 1%. Kenaikan tertinggi tercatat pada Chainlink (LINK) dengan peningkatan 5% dalam sehari.
Secara total, kapitalisasi pasar kripto harian meningkat hampir 2% di kisaran US$2,75 triliun.
Sementara itu, indeks Fead & Greed kripto, yang mengukur sentimen trader terhadap pasar, masih bertengger di skor 39 dari 100, yang menunjukkan indeks “Fear” atau ketakutan, menurut data Alternative.me.
Baca juga: Coinbase: Pasar Kripto Bearish, Potensi Pulih di Q3 2025
Menariknya, lonjakan Bitcoin kali ini terjadi bersamaan dengan reli harga emas yang kembali menembus rekor tertinggi di atas US$3.400 per ons. Emas, yang sejak pandemi Covid-19 telah mengungguli kinerja indeks saham besar seperti S&P 500, kini kembali mencuri perhatian sebagai aset perlindungan nilai.
Dalam postingan di X, The Kobeissi Letter menyebut, “narasi antara emas dan Bitcoin kini kembali selaras untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.” Keduanya, yang kerap dijuluki sebagai lindung nilai, mencerminkan reaksi investor terhadap dua kekhawatiran besar, termasuk melemahnya kekuatan dolar AS dan meningkatnya ketidakpastian global.
Dengan kata lain, saat emas naik karena investor mencari perlindungan dari gejolak ekonomi atau geopolitik, lonjakan harga Bitcoin turut mengindikasikan bahwa kepercayaan terhadap aset kripto sebagai alternatif penyimpan nilai, di luar sistem keuangan tradisional, semakin menguat.
Kenaikan harga emas sendiri dikaitkan dengan langkah Presiden AS Donald Trump yang menerapkan non-tariff cheating list, daftar pelanggaran dagang non-tarif yang ditujukan pada mitra dagang AS. Daftar ini mencakup manipulasi mata uang, subsidi ekspor, pemalsuan produk, hingga praktik transshipping.
Langkah ini muncul beberapa hari setelah Trump mengumumkan penangguhan tarif balasan selama 90 hari untuk sebagian besar mitra dagang, kecuali Tiongkok. Ia juga mengklaim bahwa negosiasi dengan Tiongkok sedang berlangsung dan optimistis akan tercapai kesepakatan baru.
Baca juga: Perusahaan Komputer Kuantum Ini Tantang Publik Bobol Kriptografi Bitcoin, Hadiahnya 1 BTC
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.