
Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 8 min read
Project Eleven, perusahaan quantum computing, mengumumkan kompetisi perdana mereka bertajuk Q-Day Prize senilai 1 Bitcoin bagi siapa saja yang berhasil membobol sistem kriptografi elliptic curve (ECC) menggunakan algoritma Shor di perangkat quantum computing dalam waktu satu tahun.
Menurut keterangan resmi Project Eleven pada Rabu (16/4/2025), tujuan dari kompetisi ini adalah untuk mengukur secara nyata seberapa besar ancaman teknologi kuantum terhadap sistem keamanan inti Bitcoin. Pihaknya menyebut bahwa quantum computing memiliki potensi besar untuk membongkar algoritma kriptografi yang saat ini melindungi jaringan Bitcoin.
“Kami baru saja meluncurkan Q-Day Prize. 1 BTC untuk tim pertama yang berhasil memecahkan kriptografi Bitcoin versi mainan dengan menggunakan quantum computing. Batas waktu: 5 April 2026,” tulis Project Eleven.
Baca juga: Chip Komputer Kuantum IBM, Ancam Kripto?
Bitcoin sendiri menggunakan skema tanda tangan digital ECDSA untuk memverifikasi transaksi. Jika quantum computing berhasil menjalankan algoritma Shor secara efektif, maka ada kemungkinan untuk mengekstrak private key dari public key yang ditampilkan secara publik, yang berarti keamanan wallet bisa terancam.
Project Eleven memperkirakan lebih dari 6,2 juta Bitcoin benilai hampir US$500 miliar berada dalam risiko jika skenario ini benar-benar terjadi.
CEO dan Co-Founder Project Eleven, Alex Pruden, mengatakan bahwa saat ini belum ada kepastian seberapa dekat kita dengan “hari kiamat kriptografi” akibat kemajuan quantum computing. Melalui Q-Day Prize, Project Eleven ingin mengubah ancaman teoretis ini menjadi skenario nyata yang bisa diuji secara ilmiah.
Sejumlah raksasa teknologi seperti Alibaba, Amazon, Google, dan IBM juga tengah berlomba mengembangkan teknologi quantum computing.
Pada Februari 2025, Microsoft mengklaim telah mencapai terobosan besar melalui chip kuantum Majorana 1 yang memanfaatkan delapan topological qubit, unit dasar informasi dalam komputasi kuantum. Teknologi ini dinilai berpotensi untuk menembus sistem enkripsi modern.
Cyperphunk Bitcoin, Jameson Lopp, baru-baru ini berpendapat bahwa bahwa pertanyaan mengenai seberapa besar kepedulian industri terhadap komputasi kuantum saat ini “tidak dapat dijawab”.
“Saya pikir ini masih jauh dari krisis, tetapi mengingat sulitnya mengubah Bitcoin, ada baiknya kita mulai mendiskusikannya secara serius,” kata Lopp.
Baca juga: Chip Komputer Kuantum Google Jadi Ancaman Baru untuk Bitcoin, Benarkah?
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.