Harga · 5 min read

Market Cap Tokenisasi Emas Tembus Rp33,5 Triliun Akibat Sentimen Tarif AS

emas dan bitcoin
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025

Emas yang ditokenisasi kembali menjadi aset bekinerja unggul, di tengah gejolak pasar akibat ketidakpastian tarif dagang Amerika Serikat.

Menurut data CoinGecko per Jumat (11/4/2025), kapitalisasi pasar emas yang ditokenisasi meningkat hingga 4% dalam 24 jam terakhir, mencapai US$2,03 miliar. Kenaikan ini terjadi seiring harga emas fisik yang sempat menyentuh rekor tertinggi baru di atas US$3.196 per ons, menurut TradingView.

Baca juga: Rasio Bitcoin-Emas Pecahkan Rekor, 1 Bitcoin Bisa Beli 1000 Gram Emas!

Tertinggi dalam Dua Tahun

Menurut laporan dari CEX.IO yang dikutip dari CoinDesk pada Jumat (11/4/2025), selama beberapa pekan terakhir, terjadi lonjakan permintaan terhadap token emas, didorong oleh kekacauan pasar global dan kekhawatiran perang dagang. Volume perdagangan mingguan token emas bahkan menembus US$1 miliar, tertinggi sejak krisis perbankan AS pada Maret 2023, menurut CEX.IO.

Sejak awal Februari, ketika kekhawatiran global mulai mempengaruhi pasar digital, emas yang ditokenisasi mencatat kenaikan 21% dalam kapitalisasi pasar dan lebih dari 1.000% dalam volume perdagangan. Sebagai pembanding, stablecoin hanya naik 8% dalam market cap dan 285% dalam volume. Bitcoin bahkan turun lebih dari 12% sejak awal tahun.

Dua token dominan di sektor ini, Paxos Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT), mencatat lonjakan volume mingguan masing-masing sebesar 900% dan 300% sejak Januari. Data dari DefiLlama juga menunjukkan arus masuk PAXG mencapai US$63 juta dalam periode yang sama.

Baca juga: Bitcoin vs Emas: Bitcoin Bukanlah Emas

Tokenisasi RWA Jadi Strategi Diversifikasi

Lonjakan ini menegaskan posisi emas yang ditokenisasi sebagai alternatif lindung nilai yang kini semakin diminati investor kripto. Menurut Alexandr Kerya, VP CEX.IO, token emas menawarkan pendekatan yang lebih stabil dalam mengelola portofolio, sambil tetap berada dalam ekosistem kripto.

Ia menambahkan bahwa tren tokenisasi aset dunia nyata atay Real World Asset (RWA) seperti emas menjadikan investasi lebih mudah diakses, bahkan oleh pengguna yang sebelumnya tidak mempertimbangkan aset tradisional seperti logam mulia.

Baca juga: Michael Saylor Sebut Bitcoin Akan Gantikan Emas


Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

Topik

author
Dilla Fauziyah

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Coinvestasi Ads Promo Coinfest Asia 2025
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.