Berita Industri · 6 min read

3 Kematian Miliarder Kripto yang Misterius

Kematian Miliarder Kripto

Dalam kurun waktu satu bulan, sudah terdapat sejumlah kasus kematian miliarder kripto yang penuh teka-teki tak terpecahkan, dan penuh konspirasi.

Penyebab kematiannya macam-macam, ada yang meninggal dunia secara tiba-tiba karena tenggelam terseret ombak atau tewas karena helikopter yang jatuh.

Simak penjelasan ulasan kronologi tentang kematian misterius miliarder kripto berikut ini.

Co Founder MakerDAO, Nikolai Mushegian

Kematian Co Founder MakerDao, Nikolai Mushegian menimbulkan kontroversi, sebab ia meninggal dunia setelah membuat tweet di akun Twitternya tentang CIA dan kartel bank sentral yang menyatakan bahwa dirinya sebagai ancaman bagi kelompok kartel bank sentral.

Mushegian dikenal sebagai sosok penting bagi MakerDao, dan sering mendapatkan julukan sebagai “Arsitek DAI” atas kontribusinya dalam merancang struktur stablecoin DAI.

Pada akhirnya, di tanggal 29 Oktober 2022, Mushegian ditemukan meninggal dunia akibat terseret ombak di pantai Condado, San Juan, Puerto Rico. Tentunya hal itu menimbulkan banyak pertanyaan atas kematiannya.

Dari hasil pemeriksaan polisi setempat, tidak ada tanda tindak kekerasan yang terjadi pada badan Mushegian. Lebih lanjut, kejadian ini masih dalam penyelidikan dan dugaan kuat saat ini adalah karena kecelakaan.

Sekilas informasi, MakerDAO adalah perusahaan protokol lending yang mengembangkan teknologi untuk meminjam, menabung, dan kripto yang stabil di blockchain Ethereum, jadi siapa pun dapat meminjam uang dan secara andal memprediksi berapa banyak yang harus mereka bayar kembali.

Baca juga: Kronologi Kematian Co Founder MakerDAO, Nikolai Mushegian

Co Founder Amber Group, Tiantian Kullander

Hanya selang beberapa minggu setelah kematian Mushegian, Co Founder perusahaan kripto Amber Group, Tiantian Kullander juga dilaporkan meninggal dunia pada usia 30 tahun.

Kabar duka tersebut diumumkan langsung oleh Amber Group dan dikonfirmasi pada 23 November 2022. Namun sayangnya, tidak ada kronologi penyebab dari kematian Kullander meninggal, karena meninggalnya secara tidak tiba-tiba atau tidak terduga.

Kullander dikenal sebagai miliarder kripto, dengan memiliki kekayaan bersih yang diperkirakan mencapai $3 miliar (Rp47,2 triliun), bersumber dari media Independent. Bahkan, Kullander berhasil masuk ke daftar Forbes 30 Under 30 saat bekerja sebagai trader dan ahli kripto.

Di samping itu, Kullander juga meninggal ketika Amber Group berada di titik puncak untuk mendapatkan investasi besar dan dilaporkan sedang dalam proses pengumpulan dana sekitar $100 juta (Rp1,5 triliun).

Sebagai pengusaha muda, Kullander mendirikan Amber Group pada tahun 2017 bersama sekelompok temannya dari Goldman Sachs dan Morgan Stanley. Sebelumnya di tahun 2017, pendiri Amber Group awalnya berusaha menerapkan pembelajaran mesin untuk perdagangan kuantitatif, tetapi beralih ke kripto pada 2019 ketika volume perdagangan untuk aset mata uang digital meningkat.

Miliarder Kripto Asal Rusia, Vyacheslav Taran

Seorang miliarder asal Rusia, Vyacheslav Taran yang dikenal sebagai pengusaha kripto sekaligus pendiri Forex Club dan presiden Grup Libertex dinyatakan meninggal dunia secara misterius.

Menurut laporan yang dibagikan, Taran tutup usia di umur 53 tahun, dan yang menjadi penyebab kematian adalah kecelakaan helikopter yang sedang dalam perjalanan dengan menggunakan Airbus H130, ke Monaco pada Jumat, 25 November 2022, tepatnya di dekat perbatasan Prancis-Italia.

Sementara, kecelakaan helikopter masih dalam penyelidikan, dan pihak berwenang belum mengindikasikan adanya kemungkinan kecurangan. 

Selain itu, Taran yang dikenal sebagai sosok seorang pengusaha terkenal dan sangat dihormati, digambarkan sebagai baik hati, sopan dan rendah hati. Taran juga mendirikan  yayasan amal Change One Life, yang memberikan bantuan kepada anak yatim piatu dan keluarga angkat Rusia.

Sekilas informasi, perusahaan Forex Club didirikan pada tahun 1997 yang merupakan platform perdagangan valuta asing. Sementara perusahaan Grup Libertex didirikan pada tahun 2012 yang merupakan platform perdagangan yang menawarkan berbagai produk keuangan, termasuk perdagangan kripto dan perangkat lunak untuk penambangan kripto di dalam aplikasi.

Baca juga: 10 Fakta Mengejutkan dari Dokumen Kebangkrutan FTX

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Nabiila Putri Caesari

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.