Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 6 min read
Jumlah wallet yang menyimpan Bitcoin lebih dari US$1 juta atau setara dengan Rp15,7 miliar naik tiga kali lipat, menurut dari dari BitInfoCharts.
Jumlah alamat tersebut meningkat dari 23.795 alamat pada 1 Januari menjadi 81.925 saat ini, yang menandakan peningkatan 237% dalam 11 bulan terakhir.
Perlu jadi perhatian, wallet miliarder ini bukan berarti dimiliki oleh individu, banyak dari alamat dengan lebih dari US$1 juta BTC adalah milik exchange dan lembaga keuangan.
Dilansir dari Cointelegraph, data perbandingan dari Glassnode menunjukkan jumlah alamat yang menyimpan lebih dari US$1 juta dalam Bitcoin mencapai puncaknya pada bulan November 2021, mencatat rekor 112,573 alamat pada 9 November 2021, sehari sebelum Bitcoin mencapai rekor tertingginya sepanjang masa tertinggi US$69.000 pada 10 November 2021.
Baca juga Mengenal Whale Bitcoin dan Pengaruhnya di Kripto
Sementara itu, jumlah yang disebut “wholecoiner” – dompet dengan saldo minimal 1 BTC telah sedikit meningkat sejak awal tahun. Saat ini, terdapat 1.018.015 alamat, meningkat 4% dari 978.197 pada 1 Januari.
Peningkatan terbesar wholecoiner terbesar sejak 2018 terjadi antara bulan April dan Desember tahun lalu yang menunjukkan tren akumulasi yang kuat meskipun terjadi penurunan harga yang lebih luas akibat serangkaian kehancuran industri kripto.
Baca juga: Chainlink Tarik Minat Investor, Harga LINK Naik 70%
Di sisi lain, halving Bitcoin yang kurang lebih akan terjadi 160 hari lagi dan kelanjutan dari proses pengajuan aplikasi ETF Bitcoin spot di Amerika Serikat memicu antusiasme para investor BTC.
Baca juga: ETF Bitcoin Spot ARK Investment Berpotensi Disetujui SEC
Glassnode melaporkan, menurut metrik pasokan tidak likuid jumlah Bitcoin yang disimpan di wallet kustodian berada di angka tertinggi senilai 15,4 juta BTC.
Jumlah ini merupakan bagian yang signifikan dari total pasokan Bitcoin, yang menunjukkan bahwa sejumlah besar Bitcoin tidak dimaksudkan untuk dijual atau diperdagangkan dalam waktu dekat.
Sementara itu, sejak Mei 2021 ada 1,7 Juta BTC yang telah ditarik dari exchange dan mungkin dipindahkan ke dompet pribadi. Glassnode juga menyebutkan Long Term Holder (LTH) yang menyimpan BTC dalam waktu lebih dari 155 hari telah meningkat.
Secara spesifik, LTHs memegang sekitar 12,3 juta BTC, yang mencakup lebih dari 64% dari total pasokan yang beredar. Angka ini melampaui puncak sebelumnya yang tercatat pada Oktober 2020, menandakan peningkatan keyakinan investor untuk terus menyimpan Bitcoin demi mendapatkan keuntungan di masa depan.
Baca juga: Galaxy Digital Prediksi BTC Naik +74% Pasca ETF Bitcoin Disetujui
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.