Berita Regulasi · 6 min read

Jack Dorsey Usulkan Dana Pertahanan Hukum Bitcoin untuk Pengembang

Mantan CEO Twitter yang saat ini memegang Square, Jack Dorsey, baru-baru ini mengumumkan perencanaanya membuat “Dana Pertahanan Hukum Bitcoin” dengan salah satu pendiri Chaincode Labs Alex Morcos dan Martin White yang merupakan akademisi di University of Sussex.

Pengumuman itu dikirim pada milis untuk pengembang Bitcoin, bitcoin-dev, pada Rabu kemarin dari alamat email yang tampaknya milik Dorsey.

https://twitter.com/zackvoell/status/1481081232356163585?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1481081232356163585%7Ctwgr%5E%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fcointelegraph.com%2Fnews%2Fjack-dorsey-announces-bitcoin-legal-defense-fund

Dalam pernyataanya, Dorsey mengatakan jika dana yang keluar nantinya akan digunakan sebagai bentuk dukungan dan pembelaan hukum bagi pengembang Bitcoin yang saat ini menjadi subjek litigasi multi-front.

Dukungan tersebut sudah termasuk membayar tagihan hukum, mengembangkan strategi persidangan, serta menemukan dan mempertahankan pengacara.

Tujuan Perencanaan

Selain menyuarakan bentuk dukungan, pengumuman tersebut juga merujuk pada pengembang open-source yang seringkali independen rentan terhadap tekanan hukum secara sepihak.

Menurut sang CEO, litigasi dan ancaman lanjutan memiliki efek yang diinginkan orang atas seperti terdakwa individu telah memilih untuk menyerah tanpa adanya dukungan hukum.

Oleh karena itu, Dorsey dan kemitraannya mengusulkan tanggapan terkoordinasi dan formal untuk membantu mempertahankan pengembang.

Pengumuman itu selanjutnya menggambarkan dana pertahanan hukum bitcoin sebagai entitas nirlaba yang bertujuan untuk meminimalkan hukum yang mendukung sepihak sebagai upaya mencegahan pengembang perangkat lunak untuk secara aktif mengembangkan Bitcoin dan proyek terkait.

“Tujuan utama Dana ini adalah untuk membela pengembang dari tuntutan hukum terkait aktivitas mereka di ekosistem Bitcoin, termasuk menemukan dan mempertahankan penasihat hukum, mengembangkan strategi litigasi, dan membayar tagihan hukum,” katanya.

Pendiri Blockchain Commons, Christopher Allen, mengutarakannya pada sebuah wawancara bahwa dia telah menyadari masalah ini selama beberapa waktu, namun masih berusaha memendamnya. 

Blockchain Commons sendiri merupakan anggota dari Crypto Open Patent Alliance, juga telah berdiskusi dengan perusahaan lain termasuk Blue Sky dan Square Crypto.

Baca Juga: Suku Bunga Belum Jadi Naik, Crypto Diprediksi Membaik

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.