Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 7 min read
Indonesia Bitcoin Conference (IDBC) telah sukses diselenggarakan di Prime Plaza Hotel, Bali, pada 26-27 Oktober 2023. Acara ini kedatangan 500 peserta dari berbagai negara yang ingin menyelami Bitcoin lebih dalam.
Melalui tema “Unleashing Bitcoin Adoption through Learning, Connection, & Building”, Indonesia Bitcoin Conference 2023, IDBC menyuguhkan berbagai topik terfokus pada Bitcoin dari berbagai sisi, termasuk adopsi, potensi, regulasi, teknologi, dan lain sebagainya.
Berbagai topik itu dihadirkan oleh lebih dari 50 pembicara, seperti seperti Samson Mow (CEO Jan3), William Casarin (Founder Damus), Jack Dorsey (CEO Square), Tirta Karma Senjaya (Bappebti), dan lain sebagainya.
“Kami sangat senang bisa mempertemukan para penggemar Bitcoin. Kami percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mengubah industri keuangan dan menciptakan peluang baru bagi individu dan bisnis, termasuk di Indonesia,” kata ketua penyelenggara IDBC, Dea Rezkitha.
Dari berbagai banyaknya topik yang dihadirkan oleh IDBC, sesi dengan topil Building on Bitcoin disambut meriah penuh suka cita oleh peserta.
Sesi ini diisi oleh Gita Wirjawan mantan Menteri Perdagangan RI periode 2011-2014, yang saat ini lebih aktif memandu podcast Endgame sebagai moderator dan Jack Dorsey, CEO Square, sebagai pembicara.
Saat sesi ini dimulai tempat konferensi langsung penuh, mereka pun menunjukkan antusiasmenya dengan bertepuk tangan saat Jack Dorsey mulai tampil secara daring di layar besar.
Dorsey pun menyapa para peserta, sekaligus meminta maaf tidak bisa hadir secara langsung karena masalah jadwal.
Baca juga: Jack Dorsey Sarankan Tim Twitter Gunakan Protokol Mirip Bitcoin
Dalam sesi yang berlangsung selama kurang lebih satu jam ini, Dorsey membagikan pandangannya soal Bitcoin. Ia bahkan dengan yakin menyebutkan bahwa Bitcoin adalah salah satu inovasi terbaik dan paling hebat.
Menurutnya Bitcoin adalah sesuatu yang dapat digunakan dan dipercaya secara langsung serta dapat bertahan dalam beberapa generasi. Dorsey juga menekankan bahwa Bitcoin sejatinya adalah revolusi dan bukan disrupsi.
“Bitcoin bukanlah disrupsi, ini adalah sebuah revolusi, ia memiliki tujuan yang tertulis di blok Genesis. Saya tidak suka istilah disrupsi yang digunakan di Silicon Valley,” kata Jack Dorsey.
Pria berusia 46 tahun ini pun yakin bahwa adopsi Bitcoin akan terus bertumbuh dan berkembang.
“Meskipun sebagian besar negara-negara Barat menggunakan Bitcoin karena keperluan pembayaran dan investasi, pada dasarnya Bitcoin akan menjadi kebutuhan bagi orang-orang di belahan bumi Selatan juga. Diantaranya seperti Kosta Rika, Argentina, dan termasuk di benua lain contohnya seperti Nigeria, Kenya di Afrika serta negara-negara lain yang mengalami hiperinflasi,” kata Dorsey.
Tirta Karma Senjaya, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) di Bappebti, menguraikan betapa pentingnya Bitcoin dalam adopsi kripto di Indonesia dalam sesi bersama Samson Mow, CEO JAN3, salah satu investor Bitcoin awal yang sempat satu panggung bersama Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) di Bitcoin Miami.
Tirta menjelaskan bahwa Bitcoin pun sudah mendapatkan legalitas yang jelas di Indonesia dengan berstatus komoditas, namun Bitcoin belum dipisahkan dari berbagai jenis aset kripto lain seperti altcoin, stablecoin, meme coin, dan lain sebagainya.
Tirta juga memberikan kabar terbaru soal bursa kripto yang membuka peluang untuk menyediakan perdagangan derivatif nantinya dan tidak menutup kemungkinan akan ada aset kripto yang digolongkan sebagai token sekuritas.
Baca juga: Ketua Aspakrindo Ungkap Kemajuan Bursa Kripto Selama Agustus
Selain itu, pentingnya edukasi seputar Bitcoin masih menjadi salah satu perhatian penting dalam acara ini, karena edukasi merupakan jalan awal untuk membuka adopsi Bitcoin lebih luas lagi. Hal ini pun diamini oleh dua pertukaran kripto Indonesia, PINTU dan Reku yang turut hadir mengisi sesi berbeda dalam IDBC.
Dalam sesi Breaking the Barriers – Bitcoin Adoption in Indonesia Head of Community PINTU, Jonathan Hartono berbicara peran penting edukasi bagi masyarakat untuk mengenalkan Bitcoin dan kripto.
“Sebagai bursa crypto yang terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) PINTU memiliki komitmen untuk memberikan edukasi bagi masyarakat yang ingin berinvestasi pada aset kripto. Komitmen tersebut kami wujudkan melalui penyediaan platform edukasi yaitu Pintu Academy dan Pintu News. Kami juga aktif melakukan perjalanan ke puluhan kampus di Indonesia untuk mengedukasi mengenai kripto dan teknologi blockchain,” ujar Jonathan.
Di lain sisi Jesse Choi, Chief Operating Officer (COO), Reku yang mengisi sesi Role of Crypto Exchange in Bitcoin Literacy in Indonesia, menyatakan bahwa kolaborasi antara para pelaku industri diperlukan untuk meningkatkan ekosistem dan adopsi aset kripto yang berkelanjutan.
Baca juga: Harga Bitcoin Reli, Saham Perusahaan Kripto Ikut Profit
Sementara itu, selain memiliki berbagai topik bahasan di dua panggung, main stage dan Satoshi stage, IDBC juga menyelenggarakan Lightning Hackathon, yang diikuti oleh 80 peserta. Mereka menuangkan ide dan berinovasi dalam implementasi Lightning Network di berbagai aplikasi.
Lightning Hackathon didukung oleh Human Rights Foundation dan Fulgur Ventures dengan total hadiah sebesar Rp150 juta. Juara pertama akan menerima hadiah US$5.000 (Rp75 juta), juara kedua US$3.000 (Rp45 juta), dan juara ketiga US$2.000 (Rp30 juta).
Selain kompetisi Lightning Hackathon, IDBC juga memberikan wadah untuk para desainer menampilkan dan menjual karya mereka yang bertemakan Bitcoin. Ada pula penjualan barang yang menerima pembayaran menggunakan Bitcoin melalui Lightning Network dengan mesin yang disediakan oleh LifPay.
Pembayaran dengan BTC ini sempat dilakukan oleh Paco De La, salah satu pembicara di IDBC yang terkenal dengan perjalanannya ke lebih dari 35 negara sambil mengenalkan Bitcoin. Ia membeli satu kaos dengan tema Bitcoin, saat pembayaran berhasil, ia pun bersuka cita dan mengabadikannya melalui video dokumentasi.
Baca juga: Apa itu Bitcoin Lightning Network? Panduan untuk Pemula
Secara umum, sebagai edisi pertama IDBC yang digelar secara tatap muka, acara ini sukses menghadirkan konferensi yang menjadi tempat bertukar pikiran dan berjejaring para penggemar Bitcoin dari berbagai negara dengan rangkaian topik, hadirkan kompetisi, hingga menyediakan contoh penggunaan Bitcoin dalam kehidupan nyata. Acara Indonesia Bitcoin Conference akan kembali hadir menyapa para penggemar Bitcoin pada September 2024 di Bali.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.