Berita Altcoins · 6 min read

IOTA Secara Resmi Luncurkan Smart Contract

Setelah perencanaan panjang, IOTA secara resmi memiliki kemampuan smart contract versi beta untuk menghindari kekurangan dari platform lain serta fungsionalitas yang bebas biaya transaksi.

Dalam langkah yang menarik, smart contract versi beta juga memungkinkan adanya interoperabilitas antara token IOTA dan erc-20, karena terdapat Mesin Virtual Ethereum (EVM) di sana. 

Pembaruan ini akan memberdayakan pengembang untuk mengendalikan biaya pelaksanaan smart contract IOTA mereka sendiri. Selain itu, smart contract IOTA versi beta dapat diuji pada IOTA 2.0 DevNet.

Penjelasan Lebih Lanjut

Smart contracts versi beta yang ada di jaringan IOTA ini adalah inovasi pertama yang memungkinkan pengguna membuat serta menjalankan smart contracts khusus pada suatu jaringan tanpa biaya.

Coin Rivet berbicara dengan salah satu pendiri sekaligus CEO dari IOTA Foundation, Dominik Schiener, tentang pembaruan smart contracts tersebut dan apa artinya bagi platform.

“Kami percaya bahwa sebagian besar kemitraan kami dengan entitas multinasional, lembaga pemerintah, serta minat yang kami terima dari perusahaan rintisan, UKM, dan operator crypto dApp disebabkan oleh fakta bahwa IOTA tidak memiliki biaya,” Jelasnya.

Schiener kemudian menambahkan, jika biaya dan volatilitas adalah beban dan penghambat terbesar yang ia temui dalam model bisnis. Dengan inovasi smart contracts yang tidak ada biaya ini, sang CEO mengharapkan IOTA bisa semakin populer di dunia bisnis. 

Selain itu, smart contracts IOTA dapat ditulis dalam soliditas (bahasa pemrograman Ether) yang berlabuh dalam bahasa pemrograman IOTA.

Sebagian orang mengatakan IOTA cukup terlambat menerapkan smart contracts, jika dibandingkan dengan platform seperti Ethereum.

Namun, CEO IOTA ungkap memiliki perspektif yang berbeda tentang masalah ini. Ia mengatakan bahwa organisasi nirlaba telah membangun solusi smart contracts yang mengatasi kelemahan chain kompetitif-nya. 

Misalnya, koin ADA yang tampaknya menghadapi throughput smart contracts yang terbatas, tawaran IOTA hampir skalabilitas tanpa batas.

Dia juga menggambarkan, kurangnya biaya platform sebagai keunggulan kompetitif utama.

Apa Selanjutnya untuk IOTA?

Meskipun sedikit tertinggal, CEO mengungkapkan bahwa akan ada inisiatif besar yang sudah disiapkan dan siap ditujukan untuk para penggemar.

“Meskipun kami baru meluncurkan versi beta hari ini, kami menyadari bahwa sudah ada beberapa proyek komunitas, operator DEX dan DeFi yang mengembangkan solusi di IOTA Smart Contracts. Dengan kompatibilitas EVM penuh, kami dapat mengandalkan alat yang sudah ada sebelumnya dan ekosistem yang luas, sehingga sangat mudah bagi siapa saja untuk menjalankan dApps berbasis ETH yang ada di IOTA.” Jelas sang CEO

Sebelumnnya dalam ledakan ICO tahun 2017, IOTA dikabarkan lahir untuk memfasilitasi Internet of Things, yang akan menyematkan objek fisik ke dunia digital dan internet.

Namun sayangnya, orang-orang dengan cepat kehilangan minat pada token tersebut sepanjang 2018.

Awal tahun ini, Schiener memutuskan untuk menemukan kembali IOTA, sang CEO menolak untuk menyerah pada proyek dengan memperkenalkan inovasi terbesarnya.

Sejauh ini, harga IOTA memang masih jauh sebelum kembali ke kejayaannya. Namun, token tersebut dipilih oleh Komisi Eropa bulan lalu, untuk berpartisipasi dalam proyek infrastruktur blockchain, yang dapat memberikan ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Di masa depan, IOTA akan fokus untuk mendorong pengembangan dApp dan pertumbuhan ekosistem melalui pembiayaan proyek.

Disclaimer

Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.

Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.

Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.

author
Rossetti Syarief

Editor

arrow

Terpopuler

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

#SemuaBisaCrypto

Belajar aset crypto dan teknologi blockchain dengan mudah tanpa ribet.

Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.