Ini Syarat Vitalik Buterin untuk Promosi Proyek Layer-2

Pendiri Ethereum Vitalik Buterin dengan tegas menyatakan bahwa mulai tahun 2025, ia hanya akan mempromosikan proyek Layer-2 yang telah mencapai setidaknya Stage 1, dengan beberapa kelonggaran waktu bagi proyek-proyek yang dianggapnya menarik.

“Tak peduli apakah saya telah berinvestasi atau apakah Anda adalah teman saya; Stage 1 atau gagal,” ungkap Buterin dalam sebuah postingan di X pada 13 September.

Hingga saat ini, data L2BEAT menunjukkan hanya ada sedikit proyek Layer-2 yang berhasil mencapai Stage 1, di antaranya Arbitrum One, Optimism, dYdX v3, dan ZKsync Lite, dengan DeGate yang menjadi satu-satunya proyek yang sudah mencapai Stage 2. 

Buterin menambahkan bahwa beberapa tim pengembang rollup berbasis zero-knowledge saat ini sedang bekerja keras untuk mencapai Stage 1 sebelum akhir tahun 2024.

Baca juga: Vitalik Buterin dan ETH Foundation Ketahuan Jual Ratusan ETH

Pengembangan Rollup Layer-2

Buterin memperkenalkan konsep tahapan pengembangan Layer-2 pada tahun 2022, yang disebut sebagai roda latihan (training wheels). Proses ini mengarah pada desentralisasi penuh yang akan dijalani sebuah rollup Layer-2 melalui tiga tahap utama.

Tahap pertama yakni Stage 0 atau “full training wheels” adalah fase di mana proyek rollup beroperasi dengan kontrol penuh atas semua transaksi yang dilakukan di blockchain. Di tahap ini, pengguna bisa melakukan transaksi dan penarikan tanpa campur tangan operator. Meski begitu, kendali masih dipegang oleh multisig wallet sederhana dan tidak ada mekanisme bukti validitas (validity proof) atau bukti penipuan (fraud proof) yang diterapkan.

Baca juga: Vitalik Buterin dan Tim Ajukan Proposal Baru untuk Perbaiki Ethereum

Berikutnya adalah Stage 1 atau “limited training wheels”, di mana proyek rollup mulai mengadopsi sistem validity proof atau fraud proof yang memiliki wewenang untuk memutuskan status akhir transaksi yang diterima oleh kontrak rollup. Meski begitu, di tahap ini masih ada mekanisme multisig yang dapat menimpa hasil sistem proof tersebut, sebagai langkah pengamanan apabila kode mengalami bug.

Terakhir, Stage 2 atau “no training wheels”, di mana tidak ada pihak yang dapat menimpa hasil kode jika proyek telah bebas dari bug. Rollup diharuskan memiliki dua atau lebih implementasi independen dari fungsi transisi statusnya (misalnya, dua fraud proof, dua validity proof, atau kombinasi keduanya). Akan ada dewan keamanan (security council) yang berfungsi hanya jika ada ketidakcocokan di antara proof tersebut, yang kemungkinan hanya terjadi jika ada kesalahan pada kode.

Menurut data dari L2BEAT, total value locked (TVL) di berbagai proyek Layer-2 di Ethereum saat ini mencapai US$33,78 miliar dengan peningkatan sebesar 207% dalam satu tahun terakhir.

Saat ini juga, terdapat setidaknya 74 proyek Layer-2 aktif dan 22 proyek Layer-3 di Ethereum, dengan Arbitrum One memimpin dengan TVL sebesar US$13,3 miliar, disusul oleh Base dengan US$6,06 miliar meski jaringan tersebut masih berada di Stage 0.

Baca juga: Galaxy Research: Mayoritas Rollup Layer-2 Bitcoin Tak Akan Bertahan Lama