Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 8 min read
Wallet yang terkait dengan Co-Founder Ethereum, Vitalik Buterin, dan Ethereum Foundation dilaporkan mulai melakukan aksi jual Ether (ETH) secara agresif, yang menambah tekanan pada harga kripto khususnya ETH. Pergerakan ini memicu kekhawatiran di kalangan investor, terutama di tengah kondisi pasar yang tidak stabil.
Sebelumnya, Buterin diketahui mentransfer 3.000 ETH pada 9 Agustus dan 800 ETH tambahan pada tanggal 30 Agustus ke sebuah wallet multisig. Beberapa pengguna di platform X berspekulasi bahwa transfer ETH ini adalah bagian dari aksi jual untuk keuntungan pribadi.
Namun, Buterin segera mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah menjual ETH sejak 2018. Sebaliknya, hasil dari setiap penjualan ETH yang ia lakukan dialokasikan untuk berbagai proyek yang ia anggap penting, baik dalam ekosistem Ethereum maupun untuk kegiatan amal yang lebih luas.
Baca juga: Vitalik Buterin Donasikan Koleksi Meme Coin Bernilai Rp8,3 Miliar untuk Badan Amal
Baru-baru ini, data on-chain justru menunjukkan bahwa wallet yang menerima donasi ETH dari Buterin ternyata tidak menyimpan ETH tersebut, melainkan sebagian koin tersebut berakhir dijual ke pasar.
Dalam sebuah postingan di X pada 9 September, Spotonchain melaporkan bahwa wallet yang terkait dengan donasi Buterin dilaporkan telah melakukan serangkaian aksi jual, menjual sekitar 760 ETH senilai 1.835 USDC ketika harga ETH berada di kisaran US$2.414 per koin.
Tak lama setelah itu, data Spotonchain menunjukkan bahwa Ethereum Foundation telah menjual 450 ETH dan mengubahnya menjadi 1,029 juta token DAI. Secara keseluruhan, diperkirakan Ethereum Foundation telah menjual sekitar 550 ETH senilai US$1,28 juta dalam empat hari terakhir dengan harga rata-rata US$2.324 per ETH.
Mengutip laporan dari NewsBTC, sumber orang dalam yang dekat dengan Ethereum Foundation menyatakan bahwa penjualan ini adalah bagian dari kebijakan keuangan yang direncanakan untuk mengelola biaya operasional, termasuk hibah dan gaji. Adapun Direktur Eksekutif Ethereum Foundation, Aya Miyaguchi, menjelaskan bahwa sebagian ETH harus dikonversi menjadi stablecoin seperti DAI untuk memenuhi beberapa kewajiban finansial tertentu.
Penjualan ETH ini menjadi bagian dari rangkaian aksi likuidasi besar-besaran di pasar kripto. Pada saat penjualan berlangsung, harga ETH sempat turun ke level US$2.150 sebelum kembali naik ke US$2.338 hingga artikel ini ditulis. Selama sepekan terakhir, ETH telah menderita dengan penurunan lebih dari 7%.
Situasi ini juga menciptakan ketidakpastian khususnya di komunitas Ethereum terkait dampak jangka panjang dari aksi jual tersebut, yang mungkin dapat menghadirkan sentimen negatif pada ETH secara signifikan.
Baca juga: Analis Sebut Oktober Berpotensi Bullish Bagi Bitcoin
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.