Gandeng The Sandbox, HSBC Jajaki Potensi Bisnis Metaverse

HSBC, salah satu bank Eropa terbesar dengan total aset $2,4 triliun, mengumumkan perencanaanya untuk membeli sebidang tanah virtual di dalam The Sandbox dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

Kemitraan baru yang dikonfirmasi The Sandbox pada Rabu (16/03), akan mengembangkan peluang bagi pengguna untuk terlibat dengan olahraga, esports, dan game.

Kemitraan ini terjadi di saat banyak lembaga keuangan tradisional menutup cabang bank mereka di beberapa lokasi karena pergeseran teknologi ke perbankan digital yang dipercepat oleh pandemi.

Sebagai dunia virtual game terdesentralisasi terkemuka di metaverse, HSBC mempercayai The Sandbox untuk mewujudkan ‘gagasan metaverse’ sebagai ruang digital bersama yang berkelanjutan.

HSBC Jajaki Potensi Bisnis Metaverse

Kemitraan tersebut membuka pintu bagi institusi global lainnya untuk terus berinovasi di Web3 karena konsumen kian tertarik untuk berinteraksi dalam metaverse melalui penawaran terdesentralisasi dan gamified. 

Pernyataan tersebutlah yang digambarkan Chief Marketing Officer HSBC Asia-Pasifik, Suresh Balaji.

“Metaverse akan membuat orang akan merasakan generasi Internet berikutnya Web3, yang menggunakan teknologi imersif seperti augmented reality, virtual reality, dan extended reality.”

Menurut wawancara eksklusif dengan media lokal, Mathieu Nouzareth selaku CEO The Sandbox di periode baru, menceritakan tentang visinya untuk perbankan di metaverse.

“Melek keuangan adalah hambatan utama untuk membangun masa depan keuangan yang lebih sehat dan lebih adil. Komponen permainan The Sandbox sangat cocok untuk melibatkan pelanggan dan penonton yang ingin tahu tentang konsep keuangan penting dengan cara yang menarik dan baru.”

Selain The Sandbox, HSBC telah bergabung dengan lebih dari 200 kemitraan yang beroperasi di metaverse. 

Baca Juga: The Sandbox Berhasil Kumpulkan 132 Miliar!