Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Bitcoin · 5 min read
Pada Kamis (22/3) malam harga BTC diperdagangkan di level US$28.300, dengan catat kenaikan 12,56% dalam tujuh hari.
Performa Bitcoin yang cenderung naik di awal pekan ini menurut data Santiment memberikan pengembalian rata-rata yang positif pada holder (pemilik) BTC untuk pertama kalinya dalam setahun terakhir.
Pengembalian rata-rata untuk #Bitcoin di antara holder jangka panjang dan “uang baru” jangka pendek telah melesat ke wilayah positif untuk pertama kalinya dalam 14 bulan.
Laporan Santiment.
Sementara itu menurut data InToTheBlock, sebanyak 72% pemegang Bitcoin mendapat untung pada harga saat ini (dalam uang) dan 25% di antaranya merugi.
Berdasarkan sumber data tersebut, ada 69% investor yang telah menyimpan BTC selama satu tahun, 23% dalam rentang 1-12 bulan, dan 8% baru menyimpan raja aset kripto ini kurang dari satu bulan.
Santiment juga mempublikasikan salah satu alat analisis yang mereka gunakan, yaitu MVRV Long/Short Divergence.
Metrik ini adalah indikator khusus yang dibangun di atas rasio MVRV, metrik populer yang menghitung keuntungan atau kerugian rata-rata di semua pemegang koin.
Singkatnya, MVRV Long/Short Divergence menghitung selisih rasio MVRV pemegang lama dan rasio MVRV ‘uang baru’ untuk mengidentifikasi potensi deviasi.
Setiap kali garis Long/Short Divergence melewati 0, ini menandakan akhir dari siklus bearish untuk Bitcoin dan memulai siklus bullish berikutnya.
Pasar saat ini diperdagangkan di dalam zona netral 0,5 standar deviasi dari rata-rata jangka panjang karena harga Bitcoin menembus di atas US$27.000 pekan ini. Dengan demikian, harga BTC kini tidak lagi diperdagangkan dengan harga diskon.
Baca juga: Harga Bitcoin Reli ke US$28.000, Tren Bullish Dimulai!
Sementara itu, dini hari (23/3) Bitcoin akan dihadapkan pada peristiwa penting, yakni FOMC Meeting yang akan memutuskan naik atau turunnya suku bunga di tengah krisis bank di Amerika Serikat.
Federal Reserve diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,75%-5% dan mendorong biaya pinjaman ke level tertinggi baru sejak 2007, yang bertujuan untuk menyeimbangkan inflasi dan risiko dari krisis keuangan global.
“Ini mungkin keputusan terberat yang harus diambil The Fed dalam beberapa waktu,” kata Ryan Sweet, kepala ekonom di Oxford Economics, yang mengharapkan kenaikan 25 bps, dilansir dari CNN.
Jika suku bunga naik sesuai prediksi maka ada potensi harga Bitcoin masih akan tetap bertahan di level US$27.000-US$28.000, jika suku bunga naik lebih tinggi dari proyeksi, maka sebaliknya, harga Bitcoin kemungkinan akan koreksi.
Baca juga: FOMC Meeting dan Pengaruhnya Pada Crypto
Disclaimer: Artikel ini hanya informasi dan edukasi, bukan saran trading atau investasi. Seluruh keputusan investasi ada di tangan pembaca dengan mengetahui segala risiko dan keuntungan yang ada.
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.