Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Berita Altcoins · 7 min read
Telegram, aplikasi perpesanan terkenal yang berpusat pada privasi, telah mengumumkan model pembagian pendapatan iklan baru yang menjanjikan untuk mendefinisikan ulang monetisasi konten di platform media sosial.
Pendiri Telegram Pavel Durov mengumumkan berita tersebut melalui saluran Telegram miliknya pada Rabu pagi. Semua penghasilan tersebut hanya akan didistribusikan melalui The Open Network, atau TON.
Telegram akan mulai mendistribusikan token TON-nya kepada pemilik saluran melalui platform Iklan Telegram mulai bulan Maret. Pemilik saluran akan menerima 50% dari pendapatan apa pun yang diperoleh Telegram dari menampilkan iklan di saluran mereka.
“Hal ini akan menciptakan lingkaran kebajikan, di mana pembuat konten akan dapat menguangkan Toncoin mereka—atau menginvestasikannya kembali dalam mempromosikan dan meningkatkan saluran mereka,” kata pendiri Telegram.
Baca juga: Telegram Luncurkan Pembayaran Crypto Tanpa Biaya!
Usai pengumuman tersebut harga TON naik 31,48% menjadi US$2,84 harga yang belum pernah terlihat sejak Februari 2022, menurut CoinGecko. Pada level tersebut, kapitalisasi pasar token menembus US$9,8 miliar. Saat artikel ini ditulis harga TON diperdagangkan di angka US$2,56.
Program ini diproyeksi dapat memasukkan sebagian dari jutaan pengguna Telegram ke dalam kripto. Telegram mulai mengembangkan TON pada tahun 2018.
TON awalnya merupakan singkatan dari Telegram Open Network, dan mata uang kripto Gram di jaringan tersebut direncanakan menjadi bagian penting dari masa depan aplikasi perpesanan tersebut. Namun, pengawasan peraturan dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) memaksa Telegram untuk menarik diri dari rencana tersebut.
Pada tahun 2020 Telegram mengembalikan dana investor dari penjualan token sebelumnya. Pengembang komunitas akhirnya melanjutkan proyek sumber terbuka, yang kemudian menjadi blockchain untuk proyek-proyek seperti Notcoin.
Usai masalah mulai mereda, TON beroperasi setelah anggota komunitasnya mendirikan TON Foundation, yang kemudian menandatangani kemitraan pada September 2023 untuk menjadi infrastruktur Web3 resmi platform perpesanan tersebut.
Baca juga: Pasar Kripto Meroket, ini 3 Sektor Paling Dominan
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Topik
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.