Pemula
Untuk kamu yang baru mau mulai masuk dan belajar dasar - dasar cryptocurrency dan blockchain.Temukan ragam materi mulai dari Apa itu Cryptocurrency, apa itu Bitcoin, hingga Apa itu NFT.
Aset Kripto · 8 min read
Pasar kripto mengalami reli mengesankan pada 29 Februari 2024 dini hari waktu Indonesia barat. Harga Bitcoin berhasil menyentuh angka US$64.000, semakin dekat dengan harga tertingginya sepanjang masa pada November 2021 di angka US$68.000.
Menyusul reli pasar kripto dan naiknya harga Bitcoin, kapitalisasi pasar kripto mengalami lonjakan nilai menyentuh angka US$2,38 triliun.
Bitcoin masih menjadi aset kripto kunci dalam kenaikan ini, dengan mendominasi 53% dari keseluruhan kapitalisasi. Sementara Ethereum, menyumbang dominasi sebesar 18%.
Fahmi Almuttaqin, Crypto Analyst Reku menyatakan sejumlah indikator menunjukkan adanya potensi keberlanjutan tren bullish ini yang juga dapat berdampak pada altcoin.
Indikator-indikator tersebut diantaranya adalah, rasio RHODL, Puell Multiple, dan Stock-to-Flow. Seluruh indikator tersebut mengkonfirmasi potensi keberlanjutan tren bullish yang terjadi khususnya dalam rentang waktu yang lebih panjang (6-12 bulan).
Oleh karena itu, apabila tren bullish Bitcoin ini berlanjut, dapat berpotensi meningkatkan performa serta kapitalisasi aset kripto lainnya termasuk di berbagai sektor.
Jika dilihat per sektor di dunia kripto berdasarkan data CoinGecko (29/2), terdapat tiga sektor yang menyumbang angka kapitalisasi terbesar.
Sektor layer-1, yakni kumpulan aset kripto yang termasuk ke dalam blockchain jaringan utama (layer-1) memimpin nilai kapitalisasi sebesar US$1,8 triliun dengan dominasi terbanyak disumbang oleh Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), disusul oleh Binance Coin (BNB), Solana (SOL), dan Cardano (ADA).
Baca juga: Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Rekor Baru di Indonesia
Sektor di urutan kedua adalah Stablecoin. Stablecoin dalam kategori ini hanya menghitung stablecoin yang dipatok terhadap US Dollar. Sektor ini menyumbang kapitalisasi sebesar US$143,3 miliar.
Tiga aset kripto teratas dalam sektor ini adalah Tether (USDT, USD Circle (USDC), dan Dai (DAI). Tether mendominasi sektor ini dengan tingkat dominasi sebesar 71,38% dari keseluruhan stablecoin USD.
Sektor DeFi adalah kumpulan aset kripto yang termasuk ke dalam token utilitas maupun governance dari suatu proyek DeFi. Sektor ini menyumbang kapitalisasi sebesar US$100,6 miliar, terbesar ketiga setelah layer-1 dan stablecoin.
Tiga aset kripto teratas dalam sektor ini adalah Lido staked Ether (stETH), Chainlink (LINK), dan Uniswap (UNI). Lido staked Ether (stETH) menjadi token liquid staking (LST) paling populer di antara LST Ethereum lainnya, dengan dominasi sebesar 71,5%.
Melihat tren positif yang ada, kondisi sekarang bisa menjadi momentum bagi investor yang ingin mendiversifikasikan investasinya ke aset kripto.
“Kondisi ini bisa membuka prospek investor yang baru ingin berinvestasi aset kripto untuk memulai perjalanannya. Sebab, performa aset kripto menunjukkan bahwa instrumen aset kripto bukan hanya dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap, namun juga opsi diversifikasi untuk mengoptimalkan potensi return. Investor existing juga bisa memanfaatkan momentum ini untuk mendiversifikasikan aset kriptonya ke sejumlah koin lain yang berpotensi akan turut meningkat berkat kenaikan harga Bitcoin,” kata Fahmi.
Lebih dari itu, sebagian besar dari token di berbagai sektor yang disebutkan di atas juga telah tersedia di Reku, platform exchange terpercaya di Indonesia dan telah mendapatkan izin dari Bappebti. Reku juga menyediakan dua mode tampilan perdagangan yang akan memudahkan investor membeli aset kripto.
Bagi investor pemula bisa menggunakan tampilan sederhana seperti Mode Lightning dengan biaya terjangkau yakni 0,1% di Reku. Sementara investor berpengalaman juga dapat memaksimalkan potensi trading dengan Mode Pro.
Dengan begitu, investor diharapkan bisa turut berpartisipasi dalam sentimen bullish pasar kripto. Tentunya, investor diimbau untuk memilih platform exchange yang aman dan transparan.
Reku terus berkomitmen dalam memprioritaskan keamanan pengguna, patuh terhadap regulasi, serta terbuka dengan operasionalnya melalui Portal Transparansi.
Baca juga: Tips Trading Aset Kripto Untung Ala Reku
Konten baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia pada Coinvestasi hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, BUKAN saran atau nasihat untuk berinvestasi dan trading. Apa yang disebutkan dalam artikel ini bukan merupakan segala jenis dari hasutan, rekomendasi, penawaran, atau dukungan untuk membeli dan menjual aset kripto apapun.
Perdagangan di semua pasar keuangan termasuk cryptocurrency pasti melibatkan risiko dan bisa mengakibatkan kerugian atau kehilangan dana. Sebelum berinvestasi, lakukan riset secara menyeluruh. seluruh keputusan investasi/trading ada di tangan investor setelah mengetahui segala keuntungan dan risikonya.
Gunakan platform atau aplikasi yang sudah resmi terdaftar dan beroperasi secara legal di Indonesia. Platform jual-beli cryptocurrency yang terdaftar dan diawasi BAPPEBTI dapat dilihat di sini.
Coinvestasi Update Dapatkan berita terbaru tentang crypto, blockchain, dan web3 langsung di inbox kamu.