Harga DYDX Melonjak 109% dalam Sepekan, Ini Faktornya!

Data Coinmarketcap (01/02/23) pukul 12.47 WIB menunjukkan, harga dYdX melonjak 30,14% dalam 24 jam terakhir dan diperdagangkan di level harga $3,19.

Dalam sepekan, kenaikan harga dYdX mencapai 109%. Sebelumnya, dYdX mencapai ATH di level harga $27,78 pada 30 September 2021.

Melonjaknya valuasi dYdX dapat diasumsikan bagian dari pengaruh reli pasar kripto di awal tahun 2023, yang menyentuh kapitalisasi pasar $1 triliun.

Namun, saat dilihat lebih dekat, kenaikan harga ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, berikut penjelasannya.

Tunda Unlock 156 Juta Token

Pertukaran aset kripto terdesentralisasi dYdX telah menunda rencana untuk membuka token dYdX senilai hampir $300 juta untuk investor. Pihaknya memperpanjang periode penguncian dari Februari hingga Desember 2023. Sejak berita tersebut beredar, harga dYdX melonjak sebesar 24% pada hari itu. 

Baca Juga: Unlock Token dYdX Ditunda hingga Akhir 2023!

Aset Whales di dYdX Senilai US$21,4 Juta

Pemilik akun Twitter @Lookonchain mengungkapkan, investor whales tertentu telah memegang sebagian besar aset sejak Oktober 2022. Whales telah membeli sekitar 9,5 juta token senilai US$21,4 juta melalui Binance.

A whale has been accumulating $DYDX.

The whale received 9.5M $DYDX ($21.4M) from #Binance since Oct 18, 2022, with an average receiving price of $1.62.

The last time he/she received $DYDX was on Jan 20, before the price of $DYDX rose.https://t.co/A6shjVi3PB pic.twitter.com/F4S47xY092

— Lookonchain (@lookonchain) January 29, 2023

Dengan pembelian token yang dilakukan secara berkala dalam beberapa bulan terakhir, dapat dikatakan whales menggunakan strategi dollar cost averaging. Hasilnya, harga rata-rata pembeliannya sejauh ini sekitar $1,62.

Menurut data on-chain, whales terakhir kali menerima token pada 20 Januari 2023. Sejak saat itu hingga sekarang, harga aset dYdX melonjak sekitar 80%.

Top 100 whales lainnya memiliki ketertarikan tinggi pada altcoin seperti Chiliz, Shiba Inu, Axie Infinity, dan Uniswap. 

Baca Juga: Shiba Inu Jadi Kripto Favorit Para Whale di Ethereum

Meningkatnya Minat di Sektor DeFi

Peralihan dari bursa derivatif tersentralisasi ke desentralisasi diperkirakan semakin cepat tahun ini, terlebih lagi di tengah keruntuhan beberapa bursa sentralisasi seperti FTX. Sejak keruntuhan FTX, token dYdX mendapat peningkatan profit sekitar 50% dalam seminggu.

Derivatif terdesentralisasi dan pertukaran abadi adalah area lain di DeFi yang siap untuk pertumbuhan tahun ini,” kata CryptoCompare dalam prospek 2023-nya.

Analisis CryptoCompare juga mengungkapkan bahwa kebangkitan GMX diperkirakan akan terjadi di paruh kedua tahun 2022. Sejak itu, beberapa bursa derivatif baru diluncurkan, termasuk Gains Network dan Perpetual Protocol.

Gains Network dan Perpetual Protocol bersaing ketat dengan GMX untuk merebut tahta dYdX sebagai bursa derivatif terdesentralisasi paling besar saat ini.

Dirilisnya 1 Miliar Token Baru

Platform DeFi dYdX telah merilis 1 miliar token baru pada Agustus 2021. Token tersebut dapat diakses sampai 5 tahun ke depan. Berikut data mengenai alokasi token.

Pengaruh potensial harga terhadap token yang baru dicetak bervariasi, tergantung faktor permintaan dan penawaran token tata kelola, tujuan penerbitan token, sentimen pasar, dan regulasi.

Dalam beberapa kasus, masuknya token baru dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan pasokan (supply) dan penurunan permintaan (demand). 

Umumnya, token yang baru dicetak digunakan untuk memberi insentif guna mendorong pertumbuhan platform yang mendasarinya. Ini dapat menyebabkan peningkatan permintaan token dan berpotensi menyebabkan kenaikan harga.